KISAH IBU JUNNAH PENJUAL SAYUR
Ibu junnah awalnya adalah seorang guru yang memegang gelar Spdi, hingga beliau memutuskan untuk pensiun pada tahun 2018, dan memulai usaha berjualan sayur pada tahun 2019 kini beliau sudah berumur 66 tahun, beliau sudah lama berpisah dengan sang suami yang bernama watiwara yang dulunya bekerja sebagai PN, kini beliau tinggal di kebon bawak timur desa ampenan saya sering bertemu dengan ibu junnah karena beliau berjualan di depan kostan saya, beliau memiliki 4 orang anak, anak yang pertama bernama Asman Hadi, yang kedua Watdatun Nisa, yang ketiga Fathul Kholbi Saputra, yang terakhir bernama Rahmatullah Akbar. Keseharian Ibu junnah selain berjualan, beliau juga aktif mengajar ngaji setiap hari Alasan beliau berjualan adalah Untuk mencari kesibukan dan menikmati masa tua, meskipun usianya sudah lanjut, Ibu Junnah tetap semangat untuk bekerja dan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Setiap pagi, Ibu Junnah bangun lebih awal untuk mempersiapkan sayur-sayuran yang akan dijualnya. Dengan senyum ramah, Ibu Junnah menjual sayur-sayuran segar dengan harga terjangkau kepada warga sekitar. Meskipun telah menikmati masa pensiun, Ibu junnah merasa bahwa bekerja sebagai penjual sayur memberikan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri baginya. Ia merasa bahwa meskipun telah berhenti mengajar, ia masih dapat memberikan manfaat kepada orang lain melalui usaha dagangnya. Keuletan dan semangat Ibu junnah dalam berjuang sebagai penjual sayur merupakan contoh yang menginspirasi banyak orang di sekitarnya. ibu junnah di kenal karena keramahannya walaupun usahanya bersaing dengan penjual besar, tapi itu tidak membuat tempat nya sepi pembeli, itulah mengapa saya lebih suka berbelanja di tempat ibu junnah dari pada tempat lain, karena keramahan beliau dan kebaikannya Kisah Ibu Junnah menunjukkan bahwa semangat untuk terus berkarya dan memberikan manfaat kepada orang lain tidak mengenal batas usia. Meskipun telah memasuki masa pensiun, Ibu Junnah tetap aktif dan berkontribusi dalam masyarakat dengan cara yang berbeda namun tetap bermanfaat. Ia adalah contoh nyata dari kegigihan dan semangat yang patut untuk diteladani.
Menariknya, cerita tentang penjual sayur yang pensiunan guru seringkali menggambarkan kisah keuletan dan kegigihan mereka dalam menjalani usaha sehari-hari.
 Mereka biasanya menawarkan berbagai macam sayuran segar kepada para warga sekitar dengan harapan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mendapatkan penghasilan yang cukup. Kisah-kisah penjual sayur ini memberikan gambaran bahwa profesi sederhana seperti berjualan sayur juga bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Mereka bukan hanya menjual sayur, tetapi juga memberikan nilai tambah melalui pelayanan yang baik, tips kesehatan, dan hubungan yang terjalin dengan baik dengan para pelanggan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H