Mohon tunggu...
Nirmala Ayu Ramadhan
Nirmala Ayu Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aktif dalam kegiatan kemanusiaan dan mengikuti berbagai organisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Buah Lerak Sebagai Bahan Baku Pembuatan Sabun Alami Yang Dapat Digunakan untuk Berbagai Kebutuhan Mencuci

2 Januari 2024   16:47 Diperbarui: 2 Januari 2024   16:49 5896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/937zKoh5PSEnTjiL7

Selama ribuan tahun, masyarakat telah menggunakan produk sabun untuk membersihkan kotoran dan noda pada badan maupun pakaian. Seiring berkembangnya teknologi, berbagai jenis sabun pun muncul di pasaran. Hingga saat ini, masyarakat memiliki minat paling tinggi terhadap jenis sabun cair karena berbagai kelebihannya seperti kemudahan penggunaan, praktis, lebih higienis, serta tidak mudah rusak atau kotor. Bahan utama pembuatan sabun cair adalah minyak atau lemak dan basa kalium. Selain itu, surfaktan juga sering menjadi bahan tambahan dalam pembuatan sabun karena sifat uniknya yang dapat berperan sebagai bahan pembasah, pengemulsi, dan pembusa. Namun, anjuran pembatasan penggunaan surfaktan buatan mulai meluas karena bahan ini dapat memberikan efek negatif bagi pengguna serta lingkungan. 

Kebanyakan produk konvensional itu mengandung senyawa kimia dan perfume artifical yang bisa berbahaya oleh tubuh. Terutama saat dihirup dan masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Bisa menyebabkan iritasi dan juga hormon disruptions. Selain itu karena senyawa yang dikandungnya, tanah, hewan dan tumbuhan juga tidak bisa memprosesnya dengan baik. Ini adalah salah satu heavy carbon foot print yang bisa mengintervensi pertumbuhan laut. Beberapa deterjen juga mengandung microbeads (plastik). Alternatif pengganti sabun yaitu penggunaan biji lerak, biji lerak mengandung saponin yang bisa menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci. Lerak merupakan bahan alami dan biodegradable terutama karena serangga secara alami menjauhi saponin, sehingga dalam proses budidayanya tidak diperlukan pestisida. Buah lerak juga antimikroba, aman untuk pembersihan, hypoallergenic dan cukup lembut untuk digunakan pada kulit sensitif, serta pakaian bayi. Buah berry ini memiliki aroma seperti buah nanas, tetapi dalam proses mencuci buah ini tidak meninggalkan aroma sama sekali.

A. Tanaman Lerak (Sapindus rarak)

Lerak (Sapindus rarak) merupakan tumbuhan berumah satu yang berasal dari suku Sapindaceae dengan ciri morfologi yaitu pohon berdiameter batang 1 m dan tinggi 8–40 m, daun majemuk menyirip ganjil, anak daun berbentuk lanset dan menghasilkan buah bangun bulat yang keras. Lerak atau yang biasa disebut soapberries atau soapnuts ini adalah buah yang bentuknya mirip seperti kacang walnut dan tumbuhnya di pohon yang tingginya mencapai 10 meter.

B. Kandungan pada buah Lerak (Sapindus rarak) 

Lerak (Sapindus rarak) merupakan salah satu tanaman Asia yang mengandung saponin. Hal ini terindikasi dari buah lerak yang memiliki rasa pahit serta menghasilkan busa dalam air. Saponin pada buah lerak menghasilkan rasa pahit karena keberadaan aglikon jenis triterpenoid sebagai hasil dari reaksi hidrolisis. Aglikon tersebut menjadikan saponin buah lerak memiliki senyawa non polar. Sedangkan ketika buah lerak yang bereaksi dengan air menghasilkan busa yang stabil menandakan saponin buah lerak memiliki senyawa polar. Adanya senyawa polar dan non polar tersebut menjadikan saponin buah lerak masuk dalam kategori surfaktan sehingga dapat berguna sebagai pengganti surfaktan buatan dalam pembuatan sabun dan produk kebersihan lainnya. Saponin buah lerak memiliki senyawa polar berupa kepala hidrofilik dan senyawa non polar berupa ekor lipofilik. Prinsip kerja saponin buah lerak sama dengan prinsip kerja surfaktan yaitu dengan menurunkan tegangan permukaan air dan mengemulsikan noda dan lemak. Ketika saponin larut dalam air, maka kepala hidrofilik akan mengarah ke air untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga air dapat masuk ke dalam pori-pori kain sedangkan ekor lipofilik akan mengarah ke noda dan lemak pada kain untuk mengemulsi keduanya sehingga noda dan lemak dapat terangkat. Selanjutnya kepala hidrofilik akan menarik ekor lipofilik dan saat pembilasan kain menjadi bersih dari noda dan lemak. Kinerja saponin yang berasal dari tanaman (genus Sapindus) setara dengan surfaktan buatan jenis non ionik dalam mengemulsi noda dan lemak. Selain itu saponin dari tanaman memiliki kelebihan lain yaitu dapat terurai, terbarukan, ramah lingkungan, terhindar dari toksisitas serta memiliki kelebihan dalam bidang kesehatan untuk antitumor, antiinflamasi dan antimikroba. Penelitian oleh Aryanti et al. (2020) membuktikan bahwa ekstrak lerak dapat menurunkan tegangan permukaan, selain itu penelitian Fatmawati (2014) juga menunjukkan bahwa larutan lerak efektif dalam membersihkan noda pada perak dan perunggu.

C. Manfaat Lerak 

1. Mencuci Batik 

Salah satu kegunaan utama dari buah lerak yaitu untuk mencuci kain batik, terutama kain batik yang baru jadi. Sudah banyak sekali industri batik yang cukup tersohor untuk menjaga kualitas kainnya, mencuci batik menggunakan buah lerak. 

2. Sabun Wajah 

Sudah dikenal sejak dulu bahwa buah lerak selain bisa digunakan untuk mencuci kain batik juga dapat digunakan untuk sabun wajah. Dengan bahan yang alami selain lebih ramah lingkungan juga dapat membuat wajah jadi lebih cerah. 

3. Obat Pembasmi Serangga 

Kandungan saponin pada buah lerak serta berbagai kandungan lainnya juga mampu digunakan sebagai obat pembasmi serangga yang ramah lingkungan. 

4. Mencerahkan Warna Kain 

Selain mampu menjaga keawetan dari kain batik, buah lerak yang anda gunakan juga mampu membuat warna kain jadi lebih cerah sehingga tidak berwarna kuning walaupun kain sudah berumur puluhan taun. 

5. Mengawetkan Warna Kain 

Untuk menjaga agar warna kain tetap seperti baru, anda tidak perlu menggunakan bahan-bahan kimia. Anda bisa menggunakan air rendaman buah lerak dan memasukkan kain yang berwarna selama 2 hari 2 malam. 

6. Mencuci Barang Antik 

Barang antik yang terbuat dari besi, tembaga ataupun kuningan, bisa di cuci dengan air rendaman buah lerak agar bersih, dan jika barang antik tersebut sudah berkarat, bisa digunakan untuk menghilangkan karatnya dengan direndam selama 10 menit dalam air lerak.

 7. Mencuci Perhiasan 

Untuk menjaga agar perhiasan terutama yang terbuat dari emas agar tetap mengkilat dan bersinar, bisa di cuci dengan rendaman air buah lerak. 

8. Pembasmi Cacing 

Cacing kebun yang mampu merusak tanaman anda, anda bisa menyemprot tanaman ataupun menyiramnya dengan air buah lerak untuk membasmi cacing- cacing tersebut. 

9. Pelumas Engsel Pintu

Lendir buah lerak bisa digunakan sebagai pelumas engsel pintu yang macet sehingga akan lebih mudah untuk dibuka. 

10. Obat Jerawat 

Obat alami untuk menyembuhkan jerawat dengan cara buah lerak direndam dengan air hangat lalu gunakan untuk mencuci muka setiap pagi dan malam. 

11. Mencuci Alat Masak 

Air rendaman buah lerak yang menyerupai air sabun juga mampu membersihkan peralatan masak. 

12. Mengusir Nyamuk 

Selain mampu mengusir cacing, bisa digunakan untuk mengusir nyamuk dengan cara menyemprotkan air buah lerak.


D. Cara Pembuatan Produk Sabun Cair Ramah Lingkungan 

Siapkan bahan yang akan digunakan: 

a. Bahan Baku : Buah Lerak, sebagai sumber bahan baku produk pembersih rumah tangga (household product). Bedanya dengan sabun konvensional yaitu busa yang dihasilkan lebih sedikit dan sabun buah lerak hanya digunakan untuk pakaian berwarna , bermotif, bukan yang berwarna putih. Kandungan senyawa kimia di dalam buah lerak adalah Saponin yang dapat digunakan sebagai Surfaktan dalam detergen cair. Tanaman ini tumbuh di Indonesia dan dimanfaatkan untuk mencuci batik tidak mengakibatkan luntur dan rusak, sangat tahan terhadap warna, sangat membantu kulit yang sensitif dalam mengurangi iritasi. 

b. Pengawet : Ekstrak Daun Bidara, kelemahan detergen cair berbahan alami adalah umur simpannya. Daya tahan 1 bulan di dalam lemari pendingin dan 1 minggu di luar. Salah satu kandungan aktif daun bidara yang berfungsi sebagai antibakteri adalah saponin. Saponin merupakan glikosida komplek, senyawa ini bersifat polar dan larut dalam air (hidrofilik) dan sering disering juga disebut surfaktan alamiah karena dapat menurunkan tegangan permukaan. Kandungan lain seperti alkaloid, flavonoid dan tanin juga menunjukan aktivitas antimikroba, mekanisme antimikroba alkaloid adalah mengganggu komponen, yang bisa digunakan sebagai pengawet. 

c. Agent Pembusaan : Air Bunga Kamboja, selain kelemahan umur simpan yang tidak lama dan pembusaan kurang banyak, sehingga perlu ditambah pengawet dan pembusa. Air kamboja merah mengandung saponin bisa digunakan untuk fragrance dan meningkatkan pembusaan. 

d. Pengharum/Fragrance: Kulit Jeruk Lemon, detergen cair alami ramah lingkungan ini masih perlu ditambahkan pengharum alami, seperti kulit jeruk lemon, serai, daun salam, atau daun pandan. 

Proses Pembuatan Sabun Cair dari Buah Lerak: 

1). Biji lerak dibuka lalu ambil kulitnya dan buah, tanpa biji sebanyak 1 mangkuk (15 Biji Lerak untuk 1 L air) 

2). Masukkan ke Panci, Tambahkan Air sebanyak 4 mangkuk, Kulit Jeruk atau daun jeruk 

3). Rebus sampai mendidih, kecoklatan dan menjadi kental selama 15 menit hingga tersisa ¾ nya 

4). Tambahkan air bunga kamboja ½ mangkuk (untuk menambahkan pembusaan) dan beberapa lembar daun bidara 

5). Dinginkan selama 30 menit 

6). Saring dengan kain saring 

7). Masukkan ke dalam botol 

8). Sabun buah lerak bisa dipakai 6-8x, ampasya bisa digunakan sebagai kompos

https://images.app.goo.gl/937zKoh5PSEnTjiL7
https://images.app.goo.gl/937zKoh5PSEnTjiL7


E. Karakteristik Sabun Cair Ramah Lingkungan 

> Bebas Fosfat 

> Aman jika mengenai kulit sedikit busa dan mudah dibilas 

> Kandungan NaOH rendah 

> Kemasan efektif 

> Bahan pewangi biodegradable 

> Mengandung surfaktan yang mudah terurai


Referensi :

Agustina, L., Yulianti, M., Shoviantari, F. & Sabban, I.F. (2017). Formulasi dan evaluasi sabun mandi cair dengan ekstrak tomat (Solanum lycopersicum L.) sebagai antioksidan. Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan. 4:104-110. 

Aryanti, N., Heny, D.R. & Nafiunisa, A. (2020). Optimization of ultrasound-assisted extraction of rarak saponin from Sapindus rarak DC. using response surface methodology (RSM). AIP Conference Proceedings 2197. 

Deng, B., Liu, Z. & Zou, Z. (2019). Optimization of microwave-assisted extraction saponins from Sapindus mukorossi pericarps and an evaluation of their inhibitory activity on xanthine oxidase. Journal of Chemistry 2019. 

Fatmawati, I. (2014). Efektivitas buah lerak (Sapindus rarak De Candole) sebagai bahan pembersih logam perak, perunggu, dan besi. Jurnal Konservasi Cagar Budaya. 8:24–31. 

Hawa, L.C., Umroh, Q.N. & Sumardi, H.S. (2023). Karakteristik sifat fisikokimia sabun cuci cair menggunakan sari lerak sebagai surfaktan alami. AGROINTEK: Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 17(1): 213-221.

Sumarni, L., Endang, R., Ratri, A.N. & Amin, M.T. (2023). Pelatihan Pembuatan Detergen Cair Alami dari Lerak sebagai Implementasi Model Pemberdayaan Kelompok Usaha di Harjamukti Cimanggis Depok. Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik. 6(1) : 55-61

 

 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun