Setelah 3 bulan berlalu, Eco Enzyme yang telah saya buat memiliki warna coklat dengan aroma asam yang cukup menyengat. Setelah itu, saya ditugaskan membawa hasil percobaan tersebut ke sekolah untuk dinilai oleh Bu Dian selaku guru mata pelajaran PPKn. Alhasil, walaupun takaran dari bahan-bahan untuk membuat Eco Enzyme jauh dari kata sempurna, tetapi setidaknya percobaan yang telah saya lakukan tidak berbau layaknya sampah.
Perlu kalian ketahui, meskipun proses pembuatan Eco Enzyme terbilang sangat mudah, tetapi cairan tersebut memiliki segudang manfaat, lho! Kita bisa menggunakan sebagai karbol dan pembersih alami, sabun cair alami, penjernih udara alami, pembersih rumah tangga alami, dan hand sanitizer alami. Bahkan dalam medis, Eco Enzyme mampu melawan parasit dan kuman yang menyebabkan infeksi dalam jantung, keputihan, radang otak, radang paru-paru, peradangan sendi, Infeksi kulit dan lain lain.
Lambat laun, saya pun mulai menyadari bahwa Eco Enzyme memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan mata pelajaran PPKn, yakni pemanfaatan limbah atau sampah rumah tangga. Tertera dalam UU RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yakni "Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan."
Manfaat dari Eco Enzyme memang bukan hanya sekedar isapan jempol belaka. Eco Enzyme mengajarkan saya untuk bisa memanfaatkan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar daripada membuatnya membusuk di tempat sampah. Percobaan kali ini juga memberikan saya inspirasi baru untuk mengingatkan banyak orang agar melestarikan lingkungan tempat kita berpijak.
Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya tujuan utama dari pembuatan Eco Enzyme adalah untuk menyelamatkan bumi demi keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak. Saya sangat mengharapkan antusiasme dari kalian semua setelah mengetahui betapa ajaibnya cairan yang akrab disebut Eco Enzyme ini. Perlu kita ingat baik-baik, bahwa ribuan mil perjalanan dimulai dari satu langkah pertama. Mari, kita lakukan dengan hati yang tulus!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H