Mohon tunggu...
Nirmala Fairuz
Nirmala Fairuz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya adalah Ibu Rumah tangga yang mempunyai satu buah hati, Saya terbiasa menulis sejak sekolah dasar. Disela waktu kosong, saya akan memanfaatkanya untuk menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Raup Untung Puluhan Juta dari Bisnis Jasa Pemasangan CCTV

7 Mei 2024   17:05 Diperbarui: 7 Mei 2024   20:17 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum mulai usaha sendiri, Tyas pernah ikut dalam tim jasa pemasangan CCTV yang dimiliki temannya. Dari sana dia mulai belajar bagaimana cara memasang dan mengatur CCTV, serta mulai membangun jaringan untuk memasarkan jasanya. Setelah memiliki modal, dia akhirnya memutuskan untuk membangun bisnisnya sendiri. Dia berani melakukan tersebut karena melihat permintaan terhadap jasa tersebut cenderung terus meningkat tiap tahunnya, dan dia merasa itu kesempatan yang baik untuk mendulang untung yang lebih besar.

Bermodal Rp10 juta, Tyas mulai membeli Tangga Teleskopik dan Tools Instalasi CCTV sebagai alat operasionalnya, serta untuk membeli seperangkat CCTV yang akan dipasangkan di tempat kliennya.

Dia pun menawarkan berbagai macam paket dengan harga yang beragam untuk pemasangan CCTV. Misalnya, untuk paket produk empat kamera CCTV yang dilengkapi dengan media perekaman, kabel serta adaptor untuk kamera dibanderol mulai dari Rp3,05 juta hingga Rp3,76 juta di luar pemasangan. 

Sedangkan paket lengkap dengan pemasangan dan pengaturan online ditarif mulai Rp3,65 juta sampai Rp4,36 juta. "Harga disesuaikan dengan merek kamera yang diinginkan, semakin bagus merek dan kualitas gambarnya, maka harganya semakin tinggi," paparnya, belum lama ini.

Meskipun tergolong baru dalam bisnis ini, tetapi Tyas melalui perusahaannya PT Kreatif Digital Solution sudah bisa melayani hingga lima klien tiap pekannya, atau bisa mencapai 16 proyek dengan omzet bisa mencapai Rp50 juta. Mayoritas klien yang dilayaninya itu berasal dari kawasan Jabodetabek.

Tyas mengakui, dalam dua tahun terakhir jumlah pelaku usaha di jasa ini tumbuh dengan signifikan. Sehingga membuat iklim bisnis yang kurang baik, dan muncul istilah main banting harga supaya mendapatkan klien.

Dia pun mencoba untuk lebih fleksibel dalam menawarkan tarif kepada klien. Dia mengaku tidak melulu menarik bayaran sesuai dengan tarif yang telah dia tetapkan. Klien bisa melakukan tawar-menawar hingga ada harga yang disepakati oleh kedua belah pihak. "Jangan terlalu kaku dalam menetapkan tarif, yang penting minimal ambil margin keuntungan sekitar 10% dari harga beli produk CCTV, dan untuk jasanya bisa dinegosiasikan," katanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun