Mohon tunggu...
Nirmala Ayu
Nirmala Ayu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Aisyiyan Yogyakarta

Saya mempunyai hobi menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Kehamilan Tidak Diinginkan di Era Pandemi

21 Januari 2023   18:09 Diperbarui: 21 Januari 2023   18:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diera pandemi bukan saja berdampak pada sektor ekonomi bahkan pada sektor kesehatan pun sangat berdampak jelas. Pada sektor kesehatan sangat berdampak pada pemasukkan obat, pelayanan kesehatan yang mulai diperketat dan dibatasi, penuhnya pelayanan fasilitas kesehatan yang dipenuhi oleh pasien covid-19.

Pada sektor kesehatan pemasukkan atau stok KB suntik mulai menipis, sedangkan penggunaan kb suntink menduduki peringkat pertama dengan jumlah akseptor terbanyak. Pada saat pandemi akibat pemasukan atau stok kb suntik yang berkurang dan takutnya akseptor kb untuk ke pelayanan fasilitas kesehatan untuk mendapatkan kembali kb suntik sehingga menyebabkan meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan.

Meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan atau kesiapan ibu yang belum siap untuk hamil menyebabkan stres bahkan tekanan mental dan psikis. Ibu yang belum siap hamil atau bahkan kondisi ibu yang belum siap hamil dikarenakan belum terpenuhinya gizi ibu dengan baik nantinya akan menyebabkan risiko yang lebih besar lagi. 

Seperti akan meningkatkan kematian ibu maupun kematian neonatal, selain itu ibu yang melahirkan dengan status gizi yang kurang akan berisiko melahirkan anak dengan berat badan kurang. Anak yang lahir dengan riwayat BBLR lebih berisiko tinggi terhadap stunting, selain itu stunting tidak hanya berdampak pada jangka pendek stunting ini sendiri berjangka panjang. 

Sangat banyak dampak yang disebabkan pandemi, oleh karena itu pentingnya bidan atau kader posyandu untuk memberikan ibu edukasi dini mengenai kontrasepsi darurat. Kontrasepsi darurat ini bisa digunakan jika keadaan darurat contoh seperti masa pandemi. Padahal kontrasepsi darurat sangat efektif dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan dapat menekan angka kematian ibu maupun kematian bayi. 

Tetapi sayangnya masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai kontrasepsi darurat. padahal kontrasepsi darurat sangat berfungsi dalam mencegah kehamilan disaat darutat contoh kontrasepsi darurat yakni ada IUD, kondom dan pil kontrasepsi darurat.

Namun yang mudah didapatkan dimana saja yakni ada kondom selain mudah didapatkan kondom juga memiliki nilai jual yang murah dan sangat efektif jika pengunaannya benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun