Dalam konteks global, keuangan publik Islam memiliki potensi besar untuk menjawab berbagai tantangan seperti ketimpangan ekonomi, pengangguran, dan perubahan iklim. Sistem ini menawarkan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, yang dapat diadopsi oleh negara-negara dengan mayoritas Muslim maupun negara-negara lain yang mencari alternatif dalam pengelolaan keuangan publik. Misalnya, konsep wakaf produktif dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan berkelanjutan yang berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Keuangan publik Islam juga dapat menjadi model untuk menciptakan stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global. Dengan mengutamakan nilai-nilai keadilan dan keberlanjutan, sistem ini mampu menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Selain itu, prinsip-prinsip syariah yang menolak riba dan spekulasi juga dapat membantu mengurangi risiko krisis ekonomi yang sering kali disebabkan oleh ketidakstabilan pasar keuangan.
Keuangan publik Islam memiliki masa depan yang cerah, terutama dengan semakin meningkatnya minat masyarakat global terhadap sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan teknologi modern, prinsip-prinsip syariah, dan pendekatan inovatif, sistem ini dapat memberikan kontribusi besar dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan sejahtera. Selain itu, keberhasilan implementasi keuangan publik Islam di beberapa negara seperti Malaysia dan Indonesia menjadi bukti nyata bahwa sistem ini dapat berjalan dengan baik di tengah dinamika ekonomi modern.
Keuangan publik Islam bukan hanya konsep teoretis tetapi juga praktik nyata yang dapat membawa perubahan signifikan dalam tata kelola ekonomi. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan material, sistem ini tidak hanya menciptakan kesejahteraan material tetapi juga keberkahan yang menjadi landasan utama kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, keuangan publik Islam menjadi solusi yang relevan dan berkelanjutan untuk menjawab berbagai tantangan ekonomi di era modern.
Oleh: Nirma Ramadhani
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI