Pendahuluan
Di tengah kompleksitas sistem hukum modern, Indonesia merupakan contoh unik yang mengintegrasikan tiga jenis hukum,yaitu : hukum adat, hukum Islam, dan hukum Barat (civil law). Artikel ini akan membahas tentang kedudukan dan interaksi antara hukum Islam dan hukum positif di Indonesia, serta bagaimana kedua jenis hukum ini saling berinteraksi dalam kerangka sistem hukum plural yang kompleks.
Sistem Hukum Plural di Indonesia
Indonesia memiliki tradisi sejarah yang kaya dalam pengaturan hukum. Tiga jenis hukum yang berlaku di Indonesia adalah hukum adat, hukum Islam, dan hukum Barat (civil law).Â
Hukum adat
Contoh hukum adat di Indonesia antara lain hukum adat perhitungan kalender masyarakat Jawa, hukum adat Dayak Kalis, dan hukum adat potong jari.
Â
Hukum IslamÂ
Hukum Islam, atau syariah, adalah sistem hukum yang mengatur kehidupan umat Islam, baik hubungan dengan Allah SWT maupun hubungan antar manusia.
Â
Hukum Barat (civil law)Â
Hukum Barat membagi hukum antara hukum public dan hukum privat.
Â
Secara umum, sistem hukum adalah kesatuan utuh dari tatanan-tatanan yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dan berkaitan secara erat.
Interaksi Antara Hukum Islam dan Positif
Interaksi antara hukum Islam dan positis di Indonesia kompleks dan dinamis. Berikut beberapa titik interaksi yang signifikan:
1. Status Hukum Islam
Secara historis, hukum Islam telah berlaku di Indonesia sebelum era koloni Belanda. Statusnya sekarang sama dengan hukum Barat, artinya ia dapat berlaku langsung tanpa melalui hukum adat. Negara dapat mengatur masalah tertentu berdasarkan hukum Islam, tetapi hanya bagi orang-orang yang memeluk agama Islam.