Mohon tunggu...
Dedy Galuh
Dedy Galuh Mohon Tunggu... wiraswasta -

lahir dari sesuatu yang terbangkitkan.... menunggu panggilanNYA\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kupu-Kupu

6 Oktober 2011   06:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sang pohon memandang tidak begitu jauh dimana dia melihat sebuah pohon yang dihinggapi kupu-kupu berwarna-warni begitu indah seraya termenung dengan nasibnya yang sangat jauh berbeda, dipenuhi ulat-ulat yang dengan lahapnya memakan daun-daun daunnya yang rusak dan dahan-dahan yang mengering "ingin diriku menjadi pohon itu dimana keindahan bersatu dengan lebatnya daun" gunamnya hingga saat dimana datang ibu kupu yang terbang tergopong lalu hinggap di daun dimana tempat harapnya akan keindahan akan kembali tumbuh ibu kupu bertelur cukup banyak di beberapa daun. sang pohon pun bertanya seraya meneteskan air matanya, knapa kau telur kan pada daunku? tidakkah kau lihat duhai ibu kupu daunku yang habis termakan anakmu yang berubah menjadi ulat? hingga hilang indahku, lelah dan sakitnya tubuh ini, malunya diri ini dengan keburukan yang tercipta duhai ibu kupu sadarkan ulat-ulat ini akan akibat yang mereka perbuat terhadapku haruskah aku berdiam diri akan kerusakan yang ku hadapi? aku bukanlah pohon dengan akar yang kuat dan bukan pula pohon dengan daun yang lebat aku hanyalah pohon muda yang mencoba berdiri tegak di tanah yang tidak gembur ini ibu kupu pun menjawab sambil melepas lelahnya. duhai pohon muda penuh tanya dan harap ingat tugasmu sebagai pohon daun mu tidak hanya tempat berteduh akarmu tidak hanya untuk bediri ulat-ulat itu akan sangat berterimakasih pada mu, daunmu akan kembali tumbuh bahkan lebih indah dari sebelumnya ketika ulat itu menjadi kupu-kupu dia akan berkata pada duni tentang kearifan, kesabaran dan ketabahanmu kupu-kupu itu layaknya panggilan kepada mahluk lain tuk melihat dan datang kepadamu tidakkah kau lihat disana pohon itu begitu indah dihiasi kupu-kupu yang berwarna-warni memperjelas indahnya memberi, memberi dan memberi sanggupkah AKU... by De Irawan on Thursday, April 14, 2011 at 4:15pm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun