Mohon tunggu...
Nira Nawastiti
Nira Nawastiti Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMP Hasbunallah

Hobi saya belajar hal baru untuk menambah kompetensi saya di dalam dunia pendidikan. Saya berprofesi sebagai guru. Guru bagi saya adalah salah satu perkejaan yang mempunyai hubungan dengan salah satu alaman yang akan terhitung di akhiran yaitu ilmu yang bermanfaat yang mana tugas guru adalah mengajar, memberikan ilmu bermanfaat yang diharapkan ilmu tersebut akan keberlanjutan diterapkan dan dimanfaatkan peserta didik sehingga menjadi salah satu cabang pahala yang diridoi. Konten yang insyaalloh akan diupdate adalah berkaitan dengan pendidikan dan matematika.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matematika Materi Skala dengan Contoh Selain Peta dan Memanfaatkan Benda di Lingkungan Sekolah

25 Januari 2023   14:08 Diperbarui: 25 Januari 2023   20:59 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perwakilan Kelompok Hompimpa/dokpri

Materi perbandingan mata pelajaran matematika kelas VII semester genap salah satu sub materinya membahas mengenai skala. Skala adalah perbandingan jarak pada gambar dengan jarak aslinya. Biasanya, ini dapat ditemui dalam gambar peta maupun denah, sehingga bisa mewakili keadaan sesungguhnya dari suatu daerah. Apakah bisa menerapkan konsep skala selain peta atau denah? Tentu bisa. Bagaimana caranya ? Caranya yaitu pahami definisinya. 

Definisi dari skala adalah perbandingan jarak pada gambar dengan jarak aslinya. Karena dimanfaatkan pada peta atau denah, maka ukurannya dinamakan jarak. Dengan kata lain, skala adalah perbandingan ukuran pada gambar dengan ukuran sebenarnya. 

Selain peta, yang sering kita lihat adalah sebuah bangunan, contohnya saja museum dan mall. Ketika kita berkunjung ke museum atau mall. Di dalam gedung tersebut menyediakan miniatur yang bentuknya persis bentuk bangunan aslinya. Nah, hal itu berkaitan dengan skala juga.

Guru dapat menerapkan skala dalam pembelajaran kontekstual model discovery learning metode diskusi kelompok pada murid dengan cara memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekolah. 

Guru memilih dan memoto objek dengan banyak yang disesuaikan dengan jumlah kelompok di dalam kelas yang nantinya akan diajarkan untuk dijadikan bahan murid untuk mencari skalanya. Hasil foto ojek dapat diprint kemudian di bawa ke kelas. 

Pada Kegiatan awal pembelajaran, guru memberi salam dan murid menjawab salam, guru mengecek kehadiran dengan menanyakan ketidak hadiran murid dan ketua kelas lapor kehadiran, guru memberikan apersepi dengan mengaitkan materi skala pada pembelajaran ketika sekolah dasar dengan pada pembelajaran sekarang yang menekankan akan konsep skala yaitu perbandingngan ukuran pada gambar dengan ukuran sebenarnya, guru memotivasi murid dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu murid dapat menggunakan konsep skala untuk menyelesaikan masalah nyata dan murid memperhatikan penjelasan guru, guru memberikan stimulus dengan memberikan contoh penjelasan bukan sekedar peta atau denah yang berkaitan dengan skala, kembali lagi kepada definisi dari skala dan bisa dikaitkan dengan adanya miniatur bangunan dan bangunan aslinya dan kalau di sekitar sekolah kita bisa lihat setiap objek yang ada disini dapat dibuat gambarnya dengan memotonya. Pada stimulasi, murid terlibat dalam stimulasi.

Kegiatan inti pembelajaran, guru menjelaskan sistem pembelajaran : guru membawa 5 gambar benda disekitar sekolah, perwakilan kelompok maju ke depan untuk hompimpa, yang keluar duluan dapat memilih objek gambar yang akan dijadikan bahan belajar, murid secara kelompok mengukur salah satu ukuran pada gambar dan mengukur ukuran yang sama pada gambar dengan sebenarnya contoh jika murid mengukur panjang papan tulis pada foto maka murid harus mengukur panjang papan tulis pada sebenarnya, kemudian murid berdiskusi secara kelompok untuk menyelesaikan masalah nyata dalam mencari skalanya selanjutnya membuat laporan masig-masing dan kembali lagi ke kelas 10 menit sebelum jam pelajaran selesai; murid menyimak dan bertanya jika terdapat hal yang tidak dimengerti; guru memberikan bantuan secara klasikal melalui pemberian scaffolding (bila diperlukan); murid mulai berdiskusi kelompok, murid mengidentifikasi masalah dengan mengukur salah satu ukuran pada gambar dan objek sebenarnya; murid mengolah data dengan menulis ukuran yang sudah didapatkan; murid mengolah data untuk mencari skala dengan perbandingan ukuran pada gambar dengan ukuran sebenarnya; murid memverifikasi dengan mengecek kembali jawabannya; murid membuat kesimpulan; murid membuat laporan per individu dengan membuat soal cerita sekreatif mungkin, menuliskan langkah penyelesaian masalah nyata cerita tersebut kemudian menuliskan kesimpulannya. Setelah selesai, murid mengumpulkan laporannya di meja guru yang ada di kelas dan kembali ke tempat duduk masing-masing.

Perwakilan Kelompok Hompimpa/dokpri
Perwakilan Kelompok Hompimpa/dokpri
Murid Memilih Gambar/dokpri
Murid Memilih Gambar/dokpri
Objek Pintu Ruang Guru/dokpri
Objek Pintu Ruang Guru/dokpri
Objek Rak Sepatu/dokpri
Objek Rak Sepatu/dokpri
Objek Wastafel/dokpri
Objek Wastafel/dokpri
Objek Kursi/dokpri
Objek Kursi/dokpri
Objek Sambungan Pipa Air/dokpri/dokpri
Objek Sambungan Pipa Air/dokpri/dokpri

Kegiatan akhir pembelajaran, guru bertanya terkait kesimpulan. Murid menyimpulkan materi, guru memberitahu penjelasan untuk pertemuan berikutnya, murid menyimak sambil mempersiapkan pelajaran selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun