Mohon tunggu...
Nirah Fahira
Nirah Fahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Sampaikan ilmu dariku, walau hanya satu ayat" (HR. Bukhori)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Muda yang Bermimpi Membangun Daerah

5 Desember 2021   19:19 Diperbarui: 5 Desember 2021   19:24 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau, 34 provinsi, 514 kabupaten dan 98 kota. Beribu-ribu suku dan budaya yang terdapat didalamnya. 

Sumber daya alam yang sangat melimpah merupakan faktor yang membuat Indonesia maju. Selain itu juga dibutuhkan sumber daya manusia untuk pengelolaan sumber daya alam tersebut. 

Dan faktanya Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat besar, jumlahnya menempati urutan keempat terbanyak di dunia yang mencapai 272.23 juta jiwa yang tercatat terakhir pada bulan Juni 2021.

Sebagai rasa syukur telah berada di daerah ini, sebuah tempat yang sangat berarti dalam kehidupanku. Ku hadirkan cita-cita atau impian untuk membangun daerah. Memang selayaknya menjadi kewajiban kita seorang pemuda sebagai pelaku penting bertumbuh dan berkembangnya budaya inovasi dan kreatif. Karena pemuda merupakan penggerak perubahan Indonesia yang lebih baik lagi.

Peranan dalam memajukan sikap toleransi itu dibutuhkan kemauan dalam diri seseorang. Mau menghargai adanya perbedaan suku, agama, dan ras. Oleh karena itu, semua dimulai dari diri kita sendiri. Menjadikan diri sendiri sebagai cerminan di masyarakat dalam rasa toleransi.

Mengenai masyarakat yang diharuskan sadar akan adanya hukum yang berlaku itu dapat diwujudkan dengan mengakui jika dirinya melakukan kesalahan dan mau menerima sanksi yang ada.

Bukan hanya tertuju kepada masyarakat biasa, tetapi juga kepada pemerintahan. Saat ini masih ada oknum-oknum yang menyalahgunakan kekuasaan, seperti pejabat yang korupsi atau yang biasa disebut  tikus-tikus berdasi. 

Seharusnya mereka malu telah berpenampilan gagah di depan masyarakat, justru di belakang mereka memakai hak masyarakat. Di sini kita sebagai pemuda yang mengerti dalam hal tersebut, harus mempunyai rasa berani untuk mengeluarkan pendapat tentang pro atau kontranya dalam kebijakan pemerintahan.

Ketegakan keadilan sangat dibutuhkan dalam kemasyarakatan, terkhususnya keadilan dari pemerintah. Sangat miris untuk di ungkapkan tentang kekurangmerataannya bantuan sosial yang diberikan dari pemerintah pada masyarakat yang miskin. Seharusnya pemerintah sadar akan hal itu, karena masyarakat telah mengadakan pengusulan bantuan sosial. 

Namun hanya beberapa yang mendapatkan. Selain itu, di daerahku masih banyak jalan-jalan pedesaan yang rusak. Justru jalanan yang masih terlihat sangat layak untuk dipakai itu semakin di bumbui. Padahal di pedesaan, kita hanya memerlukan modal dari pemerintah. Cara kerja yang di pakai adalah dengan semangat gotong royong dalam masyarakat.

Saya adalah manusia biasa. Namun, rasa untuk ikut serta dalam membangun daerah itu sangat luar biasa. Peranku dan kita sebagai anak muda di sini adalah bersosialisi atau interaksi baik dengan masyarakat sekitar. Adab dan etika menjadi sorot penglihatan untuk menilai seseorang. Di zaman sekarang atau yang sering disebut dengan zaman now ini miris akan adanya adab dan etika atau sopan santun. 

Salah satu cara terpenting adalah membangun kesadaran dalam kepedulian tiap masyarakat satu dengan yang lain atau pun dengan lingkungan sekitar. Karena dengan tercapainya cara tersebut akan mempermudah dalam hal yang ingin dicapai. Seperti memajukan sikap toleransi, sadar akan adanya hukum yang berlaku, dan ketegakan dalam keadilan.

Dalam membangun hal tersebut, tidak bisa dilakukan dengan individu. Pastinya membutuhkan kerjasama dari masyarakat dan generasi muda yang memiliki cita-cita atau impian untuk membangun daerah. 

Dimulai dari mengharumkan nama daerah, akan berpengaruh juga dalam mengharumkan nama negara Indonesia di mata dunia. Maka dari itu, mari tingkatan rasa semangat kita sebagai bentuk kepedulian terhadap negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun