Cara membuat resume worshop atau diklat
Narasumber:
Nama: Â Rosiana Febriyanti,
Lahir: Jakarta, 3 Februari 1980.
Tugas: guru SMAIT Al Kahfi di Pesantren Terpadu Al Kahfi
Alamat: PMJ SPN Lido Desa Srogol Kec. Cigombong Kab. Bogor, Jawa Barat.
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (mencatatnya).
Nah, menulis resume di blog itu ternyata ringkas saja, tidak perlu panjang-panjang, habis sekali baca.
Selanjutnya, usahakan menulis judul dengan huruf kapital agar langsung dikenali mata. Lalu, boleh tambahkan subjudul dan hal-hal detail lain di bawahnya. Misal,
TIPS MENULIS RESUME ALA ROSIANAFE
Workshop Menulis Bersama Om Jay
Hari, tanggal:
Tema:
Narasumber:
(silakan jika mau ditambahkan hal mendetail lain!)
Pilihlah kata yang imperatif (kata perintah) Â di awal kalimat.
Pertama, untuk menulis resume dengan efektif, gunakan kata-kata yang mudah dipahami. Tentukan sendiri simbol atau singkatan yang ingin digunakan agar mencatat dan belajar terasa lebih mudah.
Kedua, tulis kata kuncinya. Kalau narasumber menyampaikan dengan pesan suara, tulis kata kuncinya saja. Jika ada kata-kata yang ketinggalan biar saja, nanti kita sambungkan dengan kalimat sendiri.
Ketiga, siapkan beberapa baris kosong di lembar catatan untuk digunakan kemudian. Saat mencatat kata kunci dan informasi, sediakan bagian kosong di antara dua baris agar bisa digunakan untuk melengkapi catatan.Â
Keempat, sebisa mungkin kita menjadi pendengar yang aktif saat mengikuti diskusi. Jangan asyik dengan akun media sosial membuat perhatian kita teralihkan supaya kita bisa mencatat dengan baik, memahami materi yang dijelaskan, dan mengingat informasi dalam jangka panjang.
Kelima, catatlah informasi yang disampaikan setelah terdengar kata atau frasa berikut:
Pertama, kedua, ketiga
Terutama atau khususnya
Peningkatan besar
Di sisi lain
Contohnya
Sebaliknya
Selanjutnya
Akibatnya
Keenam, tulis ulang catatan sesegera mungkin. Saat mencatat, tulis setiap informasi sejelas mungkin. Biarlah tulisan sedikit tidak rapi, yang penting tulisan masih jelas terbaca oleh mata kita.
Setiap pokok pembicaraan dalam kalimat dirangkai menjadi paragraf yang runtut dan padu (nyambung). Kalimat-kalimat tersebut disusun sesuai dengan urutan kejadian atau sebab akibat. Kalimat yang digunakan kalimat sederhana.
Nah, sekarang bagaimana kalau narsumnya dari awal sampai akhir menggunakan voice note?
Hal ini cukup memusingkan saya sebab saya orang yang visual, bukan auditori. Saya lantas meminjam hp suami yang sudah didownload aplikasi Writer Plus.
Sebelum mengenal aplikasi Writer Plus saya menggunakan aplikasi voice note yang ada di WA dengan cara yang sama dengan Writer Plus.
Menulis dengan mudah bisaa menggunakan Writer Plus.
Saat video/audio diputar, kita menekan simbol mic di Writer Plus di hp. Dengan meminjam hp suami. Atau bisa juga dengan membuka wa dilektop kemudian hidupkan hp yang telah ada aplikasi writerplus.
Setelah itu kita bisa share dalam bentuk teks ke wa anak atau auami. Kemudian copy dan pindahlan ke word.
Ribet memang, tapi baru sebatas itu yang saya bisa lakukan. Terima kasih pada Bu Melni yang mengajarkan tentang penggunaan Writer Plus.
Jika mau menggunakan aplikasi di WA juga bisa, caranya sama. Tes dulu dengan menekan tombol mic selagi warna micnya hijau. Kalau warnanya berubah menjadi abu-abu, tekan lagi sampai warnanya hijau hingga muncul kata-kata yang tertangkap oleh mic-nya.
Karena saya menulis hanya menggunakan  1buah HP. Saat video/audio hp saya putar memakai lektop dwngan wa web. maka hp saya  bisa digunakan untuk merekam dengan cara tekan lambang mic.
Dalam membuat resume workshop memakai aplikasi WA juga bisa. Klik mic-nya sampai mic berwarna hijau sewaktu video Youtube diputar, nanti suara dari Youtube yang tertangkap akan tertulis di WA. Begitu pengalaman saya. Tentu saja menggunakan dua buah HP.
Kalau kita mau menulis, Â pasti ada jalan untuk belajar. Menulis sekarang sudah banyak menggunakan aplikasi yang bisa langsung menangkap suara kita cara menjadi sebuah kata-kata.
Seperti writerplus dan wa.
Selalu ada jalan bagi orang yang mau berusaha. Sekalipun tidak ada aplikasi Writer Plus, jika sudah terbiasa tulisan tangan tidak masalah, yang penting kita enjoy dan tidak terbebani.
Resume terkadang disamakan dengan Ikhtisar. Padahal, keduanya sama-sama memiliki perbedaan.
Resume atau ringkasan sendiri merupakan penggalan kalimat yang mengandung gagasan pokok atau intisari.
Biasanya, Resume memiliki isi yang hampir sama dengan gagasan pokok kalimat dalam sebuah teks.
Sedangkan ikhtisar merupakan ringkasan yang lebih pendek. Bedanya, ikhtisar tidak memperhatikan urutan gagasan pokok adalah sebuah kalimat. Intinya, ikhtisar lebih bersifat bebas.
Itu karena ikhtisar dibuat menggunakan kalimat dan pemahaman sendiri ketika menjelaskan sebuah bacaan.
Kalau kita sudah menyalin tempel materi yang sudah dibintangi tadi, baca ulang sampai kita paham maksud narasumber. Cari alat bantu seperti KBBI V, aplikasi yang dapat diunduh di Play Store. KBBI itu Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Cari kalimat-kalimat pentingnya. Kalimat penting itu biasanya sudah merangkum beberapa gagasan utama. Kita dapat melakukannya dengan menulis ulang kalimat penting tersebut.
Ternyata eh ternyata... Â dalam menulis resume tidak boleh menambah pendapat pribadi.
Pendapat pribadi akan mengakibatkan ketidaksesuaian antara pendapat pribadi dengan naskah asli.
Jadi, cukup tulis gagasan pokok dari kalimat yang telah kita baca. Untuk mempermudah pembaca, gunakan bahasa yang mudah.
Nah, Selesai menulis naskah, periksa kembali dengan membaca ulang resume yang telah dibuat. Ini merupakan antisipasi bila terdapat kesalahan dalam penulisan. Diantaranya yang bisa kamu lakukan seperti:
Periksa ejaan yang benar, periksa tanda baca, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan terakhir dan periksa ulang kesesuaian isi naskah asli dengan resume.
Menarik sekali ketika kita sering blogwalking kita akan dapat ilmu baru dan saling memberi masukan sesama blogger.
Blogwalking merupakan salah satu aktifitas blogging yang dilakukan oleh blogger dengan mengunjungi blog milik blogger lainnya.
Hal yang biasanya dilakukan oleh blogger dalam blogwalking adalah meninggalkan jejak kunjungannya dengan berkomentar, mengajak blogroll, mengajak saling follow.
Usahakan menulis tidak posting copy-paste, sebagaimana yang pernah disampaikan Bapak Muh. Khoiri.
Kita harus belajar nih bagaimana nulis yang smooth kepada beliau agar enak dibaca, gagasan tidak berantakan.
Menulis itu candu, kebutuhan, bahkan tidak enak saja kalau sehari tidak menulis. Kata Cak Luk, tulislah apa yang kita sukai dan apa yang kuasai.
Tetapi menulis sebaiknya pengalaman yang pernah dialami. Â senang menulis cerita pengalaman.
Menulis akhir-akhir ini sudah menjadi sebuah kecanduan bagi kita. Entah guru harus menulis atau memang sudah candu.
Itulah sekarang yang saya alami setelah membuat resume workshop atau diklat. Saya terus menulis, mau betul atau salah.
Demikianlah resume pada malam ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H