Mohon tunggu...
Ni Putu Marsya Putri S
Ni Putu Marsya Putri S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Umat Hindu Mempersembahkan Sesajen atau Banten dalam Ajaran Agamanya?

29 Desember 2022   08:22 Diperbarui: 29 Desember 2022   08:23 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banten terdiri dari Tiga Unsur yaitu:

*Mataya merupakan Sarana upakara (Banten) yang berasal dari yang tumbuh atau tumbuh-tumbuhan seperti Daun, Bunga dan Buah

*Maharya merupakan Sarana upakara (Banten) yang berasal dari yang lahir di wakili oleh binatang seperti Babi, Kambing, Kerbau, Sapi dan lain Lain.

*Mantiga merupakan Sarana upakara (Banten) yang berasal dari binatang yang lahir dari telur itu sendiri, seperti Ayam, Itik, Angsa, Telur Ayam, Telur Itik dan Telur Angsa.

Mungkin ada oknum yang mengatakan bahwa pelaksanaan yadnya di Bali adalah pemborosan dan dalam pelaksanaan ajaran agama cukup hanya dengan Namasmaranam atau dengan hanya menyebut nama Suci Tuhan. Jawabannya tentu itu tidaklah benar para leluhur orang Bali dan juga di nusantara ini telah benar-benar memahami ajaran Weda. Bagi orang suci di masa lalu yang memiliki tingkat spiritual tinggi yang datang ke Bali telah memahami bahwa kitab suci Weda bukanlah hanya untuk dibaca dan dihafalkan semata, akan tetapi Weda memiliki makna yang luas dan mendalam sehingga untuk mempelajari Weda dibutuhkan ajaran itihasa dan Purana agar tidak salah menafsirkan setiap sloka dalam kitab suci Weda. Hal ini termuat dalam Wahyu Purana yang menyatakan bahwa "Weda seharusnya dipelajari dengan sempurna melalui jalan mempelajari itihasa dan Purana sebab Weda itu akan takut kepada orang-orang yang sedikit pengetahuannya"

Dengan kata lain jangan sampai orang yang belajar weda itu tidak memiliki cara berpikir yang benar tentang bagaimana mestinya memasuki jalan weda yang sangat rahasia dan penuh dengan filsafat ketuhanan banyak orang mengira bahwa weda itu hanya berupa tulisan semata, tetapi sesungguhnya semua yang ada di alam semesta ini adalah Weda atau sastra tanpa tulis yang mana sejatinya sastra tanpa tulis berasal langsung dari alam semesta yang merupakan Sang Hyang Widhi atau Tuhan itu sendiri.

Ada yang beranggapan bahwa pelaksanaan Yadnya di Bali merupakan pemborosan dan menyebabkan kemiskinan hal itu sangatlah keliru seperti yang telah dibahas tadi tentang manfaat Banten dalam pelaksanaan yadnya yang lebih menekankan aspek laku spiritual atau praktek keagamaan yang disisipkan melalui berbagai macam seni dan budaya Bali dalam pelaksanaan Yadnya di Bali memiliki tingkatan tertentu yang disesuaikan dengan kemampuan mulai dari yang besar sedang dan kecil yang ketiga tingkatan niatnya itu sesungguhnya memiliki makna dan tujuan yang sama

Di sinilah seharusnya peran besar parasulinggih di Bali dan juga PHDI harus bisa memperkenalkan ketiga tingkatan niatnya itu kepada umat Hindu dan juga bisa menjelaskan makna serta filosofi yang ada dalam lihatnya itu sendiri sebagai persembahan yang suci dan ikhlas sesuai dengan kemampuan jangan sampai pelaksanaan ritual hanya sebatas ritual listrik semata yang kadang membuat umat terjebak pada rutinitas seremonial sehingga kehilangan makna Mari kita jaga dan lestarikan bersama ajaran adiluhung leluhur kita di Bali di tengah konversi keyakinan lain yang tidak sesuai dengan teologi adat dan tradisi kita di Bali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun