Penggumpulan atau koagulasi terjadi sebab pengendapan partikel koloid yang menyebabkan fase terdispersi terpisah dari medium pendispersi. Hilangnya kestabilan partikel-partikel koloid dalam mempertahankan partikel tersebar dalam medium pendisperi menyebabkan koagulasi. Partikel koloid dapat kehilangan kestabilan karena adanya penetralan muatan/pelucutan muatan mengakibatkan penggabungan partikel koloid menjadi suatu kelompok yang lebih besar. Penggabungan terjadi akibat gaya kohesi antar partikel koloid. Apabila ukuran partikel koloid yang mencapai ukuran suspensi menyebabkan terjadinya koagulasi.
- Koloid pelindung
Koloid yang akan membetuk lapisan disekeliling partikel lain dengan sifat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi disebut koloid pelindung. Hal ini menyebabkan partikel koloid tidak mudah mengendap dari medium pendispersinya.
- Dialisis
Penambahan elektrolit dengan konsentrasi tepat dapat mempertahankan kestabilan koloid. Caranya yaitu dengan, memasukan sistem koloid ke wadah yang terbuat dari selaput semi permeabel dan dicelupkan ke dalam air mengalir terus menerus.
Apabila medium pendispersi koloid cair maka koloid ada dua jenis yaitu koloid liofil dan koloid liofob
- Koloid liofil
Dimana fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi (cairan) akibat gaya Van der Waals/ikatan hidrogen. Sol liofil setengah disebut gel. Apabila medium pendispersinya air maka disebut sebagai koloid hidrofil yang memiliki gugus polar pada permukaannya sehingga terjadi interaksi dengan air. Butil-butir koloid memiliki kemampuan untuk menyerap molekul medium pendispesi sehingga membentuk selubung yang tahan agregasi. Dengan adanya penambahan sedikit elektrolit tidak akan menggumpalkan sol hidrofil. Melalui proses pengendapan/penguapan zat terdispersi dapat dipisahkan.
- Koloid liofob
Dimana fase terdispersinya tidak memiliki kemampuan untuk mengikat/menarik medium pendispersinya. Apabila medium pendispesi adalah air disebut koloid hidrofob yang biasanya berasal dari senyawa anorganik. Koloid hidrofob bersifar irrevesibel dan tidak stabil dalam medium polar (air) tanpa adanya pelindung/zat pengemulsi.
Berikut merupakan perbedaan sifat koloid hidrofil dan koloid hidrofob
- Koloid hidrofil lebih stabil daripada koloid hidrofob
- Koloid hidrofil mengandung zat organik sedangkan, koloid hidrofob mengandung zat anorganik
- Koloid hidrofil memiliki kekentalan tinggi sedangkan koloid hidrofob kekentalannya rendah
- Koloid hidrofil susah diendapkan dengan zat elektrolit sedangkan, koloid hidrofob mudah diendapkan dengan zat elektrolit
- Koloid hidrofil kurang menunjukkan gerak brown dan efek tyndall sedangkan koloif hidrofob gerak brown dan efek tyndallnya jelas
- Koloid hidrofil pertikel terdispersinya menyerap molekul sedangkan, koloid hidrofob menyerap ion
- Koloid hidrofil bersifat reversibel sedangkan koloid hidrofob bersifat irreversible.
- Koloid hidrofil umunya diperoleh dengan cara dispersi sedangkan, koloid hidrpfob hanya dapat dibuat dengan kondensasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H