Pergaulan bebas adalah fenomena sosial yang semakin meluas di masyarakat saat ini.
Pergaulan bebas dapat didefinisikan sebagai kebebasan individu dalam menjalin hubungan sosial
tanpa adanya batasan atau norma yang jelas. Meskipun pergaulan bebas dianggap sebagai bentuk
kebebasan dan ekspresi diri, namun terdapat dampak negatif yang timbul akibat fenomena ini.
Salah satu dampak negatif dari pergaulan bebas adalah meningkatnya angka kehamilan
remaja. Dalam pergaulan bebas, remaja cenderung terlibat dalam hubungan seksual tanpa
mempertimbangkan konsekuensi yang akan mereka hadapi. Hal ini menyebabkan peningkatan
kasus kehamilan pada usia muda, yang pada gilirannya dapat menghambat perkembangan pribadi
dan pendidikan mereka.
Selain itu, pergaulan bebas juga berpotensi meningkatkan risiko penyebaran penyakit
menular seksual (PMS). Dalam lingkungan pergaulan bebas, individu sering kali tidak
memperhatikan pentingnya penggunaan alat pelindung diri seperti kondom. Akibatnya, risiko
penularan PMS seperti HIV/AIDS meningkat secara signifikan.
Tidak hanya itu, pergaulan bebas juga dapat merusak moral dan nilai-nilai tradisional
dalam masyarakat. Ketika individu terlibat dalam hubungan tanpa komitmen atau bertanggung
jawab, hal ini dapat mengurangi penghargaan terhadap pernikahan dan keluarga sebagai institusi
penting dalam masyarakat.
Dalam kesimpulannya, pergaulan bebas memiliki dampak negatif yang signifikan. Oleh
karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran akan risiko
dan konsekuensi dari pergaulan bebas serta mengedukasi remaja tentang pentingnya menjaga
nilai-nilai moral dan etika dalam hubungan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H