Mohon tunggu...
Ni Putu Ary Satyani
Ni Putu Ary Satyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa aktif semester 2 di prodi PGSD, Universitas Pendidikan Ganesha, berasal dari bali. Umur saya 19 tahun, kelahiran tahun 2005.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Optimalisasi Pembelajaran IPAS di SD Melalui Model CTL: Menyulut Pemahaman, Kreativitas, dan Kerja Sama

6 Juli 2024   09:00 Diperbarui: 7 Juli 2024   10:07 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menghadapi tantangan nyata, siswa belajar untuk berpikir secara logis, merumuskan hipotesis, dan menguji solusi mereka. Ketiga adalah meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerja sama antar siswa. Melalui kerja kelompok dan proyek kolaboratif, siswa belajar berkomunikasi secara efektif dan bekerja sama dengan orang lain. Kemampuan ini sangat penting dalam kehidupan mereka di masa depan, baik dalam konteks akademis maupun profesional. 

Selain memiliki kelebihan yang sangat baik untuk siswa, model CTL juga memiliki kekurangan yang perlu untuk dipertimbangkan yaitu, pertama memerlukan waktu dan sumber daya lebih, pengembangan proyek yang relevan dengan materi IPA dan IPS memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih banyak. 

Guru perlu merancang tugas yang bermakna dan memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi. Kedua adalah memerlukan keterampilan guru yang lebih baik. CTL membutuhkan guru yang terampil dalam mengembangkan dan mengelola proyek yang relevan dengan materi IPA dan IPS. 

Guru harus mampu memfasilitasi diskusi, memandu eksperimen, dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Ketiga adalah tidak semua siswa merespons dengan baik, saat proses pembelajaran beberapa siswa mungkin merasa kesulitan dengan pendekatan ini, terutama jika mereka terbiasa dengan metode pembelajaran yang lebih tradisional. Guru perlu memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang membutuhkan agar semua siswa dapat berhasil dalam model pembelajaran ini.

Mengintegrasikan model pembelajaran CTL dalam materi IPAS di tingkat SD dapat membantu meningkatkan kompetensi siswa dengan membuat pembelajaran lebih relevan dan kontekstual. CTL memungkinkan siswa memahami materi IPA dan IPS dalam konteks kehidupan sehari-hari, mendorong berpikir kritis dan kreatif, serta mengembangkan kemampuan komunikasi dan kerja sama. Namun, penerapan CTL juga memiliki tantangan, seperti kebutuhan akan waktu, sumber daya, dan keterampilan guru yang lebih baik. 

Oleh karena itu, guru dan pendidik perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan CTL saat merancang strategi pembelajaran yang efektif. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat, CTL dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi siswa dalam materi IPA dan IPS.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun