Mohon tunggu...
Ni PutuApriyantini
Ni PutuApriyantini Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis,Membaca,Menyanyi,Menggambar,Menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kimia Larutan II

12 Juni 2024   18:52 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Titrasi adalah metode analisis kimia yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan menambahkan larutan standar yang konsentrasinya diketahui secara tepat ke dalam larutan yang akan ditentukan konsentrasinya. Proses ini berlangsung hingga tercapai titik akhir titrasi, di mana jumlah larutan standar yang ditambahkan secara stoikiometri setara dengan jumlah zat yang dianalisis dalam larutan sampel.

Indikator dalam titrasi asam-basa adalah zat-zat yang digunakan untuk menunjukkan perubahan pH dalam larutan. Karena zat-zat yang bereaksi dalam titrasi asam-basa biasanya tidak memiliki warna atau perubahan warna yang jelas, indikator diperlukan untuk menandai titik ekuivalen. Indikator ini akan mengalami perubahan warna pada pH tertentu, sehingga kita dapat mengetahui kapan titik ekuivalen telah tercapai.

Prinsip Kerja Titrasi Asam-Basa

Dalam melakukan titrasi, dibutuhkan alat berupa buret dan juga labu Erlenmeyer. Titrasi juga membutuhkan bahan berupa titran, analit, dan indikator asam basa. Analit atau titrat adalah larutan yang tidak diketahui konsentrasinya. 15 Titran adalah larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya. Indikator asam basa adalah zat yang mengalami perubahan warna ketika mendekati titik ekivalen. Misalnya: larutan yang akan dicari konsentrasinya (analit) adalah larutan asam berupa asam klorida (HCl).

Menentukan Konsentrasi larutan asam-basa dengan cara Titrasi

  • Penyiapan Larutan: Persiapkan larutan standar yang diketahui konsentrasinya (titran) dan larutan yang akan ditentukan konsentrasinya (analit). Gunakan buret untuk menambahkan titran ke dalam analit.
  • Penambahan Indikator: Tambahkan beberapa tetes indikator asam-basa ke dalam analit. Indikator ini akan mengalami perubahan warna saat titik akhir titrasi tercapai.
  • Pelaksanaan Titrasi: Titrasilah larutan analit dengan larutan standar sedikit demi sedikit. Reaksinya akan menghasilkan perubahan pH, yang ditunjukkan oleh perubahan warna indikator.
  • Pencatatan Titik Akhir: Titik akhir titrasi tercapai ketika perubahan warna indikator terjadi secara mendadak. Catatlah volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik akhir ini.
  • Perhitungan Konsentrasi: Dengan menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titran, serta stoikiometri reaksi, hitunglah konsentrasi larutan analit.

Konsep Sifat Koligatif Larutan

Konsep Sifat Koligatif Larutan Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis dan ukuran zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut. Sifat-sifat koligatif ini bergantung pada tekanan uap, penurunan titik beku, peningkatan titik didih, dan tekanan osmotik larutan. Sifat-sifat ini telah ditemukan oleh ahli kimia Belanda Jacobus van 't Hoff pada akhir abad ke-19. Sifat-sifat koligatif ini bermanfaat dalam banyak aplikasi praktis, termasuk dalam pembuatan bahan kimia, farmasi, dan industri makanan.

Penurunan Tekanan Uap

Penurunan tekanan uap adalah sifat koligatif larutan yang mengakibatkan tekanan uap dari larutan menjadi lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni pada suhu yang sama. Ketika zat terlarut ditambahkan ke dalam pelarut, jumlah partikel dalam fase gas di atas larutan berkurang. Hal ini terjadi karena adanya interaksi antara partikel-partikel pelarut dan partikel-partikel zat terlarut, yang mengurangi jumlah partikel yang berada di permukaan larutan yang berpotensi menjadi uap. Sebagai hasilnya, tekanan uap keseluruhan larutan menjadi lebih rendah.

Kenaikan Titik Didih

Kenaikan titik didih adalah salah satu sifat koligatif larutan yang mengacu pada peningkatan titik didih larutan dibandingkan dengan titik didih pelarut murni pada tekanan yang sama. Hal ini terjadi ketika zat terlarut ditambahkan ke dalam pelarut, menyebabkan peningkatan konsentrasi partikel terlarut dalam larutan.

Penurunan Titik Beku

Penurunan titik beku adalah sifat koligatif larutan yang menyebabkan titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni pada tekanan yang sama. Ketika suatu zat terlarut dilarutkan dalam pelarut, interaksi antara partikel pelarut dan partikel zat terlarut mengganggu struktur kristal pelarut murni, sehingga memperlambat proses pembekuan larutan.

Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk mencegah air masuk ke dalam larutan melalui membran semi-permeabel. Ketika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh membran semi-permeabel, tekanan osmotik meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi larutan.

Penentuan faktor van't Hoff adalah proses untuk menentukan faktor pengali yang menggambarkan seberapa banyak partikel-partikel zat terlarut berkontribusi terhadap sifat koligatif larutan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menentukan faktor van't Hoff:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun