Mohon tunggu...
Ni PutuApriyantini
Ni PutuApriyantini Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis,Membaca,Menyanyi,Menggambar,Menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ikatan Kimia I dan II

21 Mei 2024   07:44 Diperbarui: 21 Mei 2024   07:56 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IKATAN KIMIA

Teori Lewis tentang Ikatan Kovalen

Lambang Titik Lewis

Gilbert N. Lewis memperkenalkan konsep bahwa atom mencapai kestabilan dengan cara berinteraksi dan berikatan kimia untuk mencapai konfigurasi elektron yang mirip dengan gas mulia. Atom hanya berinteraksi melalui elektron valensinya, yang dikenal sebagai elektron di lapisan terluar atom.

Sistem titik Lewis, atau lambang titik Lewis, digunakan untuk menggambarkan distribusi elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dalam ikatan kimia. Dalam sistem ini, setiap titik mewakili satu elektron valensi. Misalnya, atom Li (golongan IA) memiliki 1 elektron valensi, sehingga digambarkan dengan satu titik, sedangkan atom Be (golongan IIA) memiliki 2 elektron valensi, sehingga digambarkan dengan dua titik.

Ikatan kovalen adalah jenis ikatan kimia di mana dua atom berbagi sepasang elektron, sehingga keduanya dapat mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil. Senyawa yang terbentuk dari ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.

Konsep sederhana ikatan kovalen pertama kali diperkenalkan oleh Gilbert Lewis. Menurut konsep ini, ikatan kimia terbentuk melalui penggunaan bersama-sama elektron oleh atom-atom yang berikatan.

Aturan Oktet

Pembentukan ikatan kovalen mengikuti aturan oktet yang dirumuskan oleh Lewis. Aturan ini menjelaskan bahwa kecuali untuk atom hidrogen, atom-atom cenderung membentuk ikatan hingga mereka memiliki delapan elektron valensi di lapisan terluar, menyerupai konfigurasi elektron dari unsur gas mulia. Ini berarti atom tersebut mencapai kestabilan dengan memiliki delapan elektron di lapisan terluar, atau dua elektron jika itu adalah lapisan K.

Namun, ada situasi di mana atom tidak dapat mencapai konfigurasi oktet yang lengkap, terutama pada unsur-unsur dalam periode kedua tabel periodik, seperti karbon, nitrogen, oksigen, dan fluorin. Ini karena atom-atom ini memiliki jumlah elektron valensi yang terbatas (mulai dari empat hingga tujuh), yang berarti mereka tidak memiliki cukup elektron untuk membentuk ikatan dengan atom lain dan mencapai oktet yang lengkap.

Dalam kasus ini, atom-atom tersebut dapat berbagi elektron untuk mencapai kestabilan. Dengan cara ini, mereka dapat mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan menggunakan elektron bersama-sama dengan atom lain dalam senyawa yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun