Mohon tunggu...
Ni PutuApriyantini
Ni PutuApriyantini Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis,Membaca,Menyanyi,Menggambar,Menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pragmatisme dan Implikasinya pada Pendidikan

12 Desember 2023   20:30 Diperbarui: 12 Desember 2023   20:36 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Pengertian Pragmatisme

Pragmatisme berasal dari kata Yunani yaitu Pragma artinya perbuatan atau tindakan dan Isme yang artinya aliran atau ajaran. Jadi Pragmatisme adalah ajaran yang menekankan pemikiran itu menuruti tindakan. Aliran filsafat ini juga mengajarkan mengenai segala sesuatu yang membuktikan diri sebagai kebenaran dengan melihat akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Adapun beberapa usaha dalam mendefinisikan pragmatism dengan menunjukan ciri-ciri berikut.

  • Tidak mempertanyakan hal yang normatif
  • Pragmatisme tidak mempertanyakan hakikat makna normatif, seperti: ap aitu kebaikan? Atau ap aitu kebenaran?. Pragmatisme lebih menjernihkan suatu ide yang menunjukan bahwa itu adalah sesuatu yang Sensible.
  • Anti-Absolutisme
  • Pragmatisme menolak metafisika yang ditafsir sebagai ide umum yang tetap dan akan terpisah dari pengalaman aktual.
  • Anti-Dualisme
  • Para pemikir pragmatism menolak dualism. Penolakan tersebut, didasarkan atas hakikat realitas sebagai sesuatu yang terus mengalir, bukan terpecah dalam unit-unit serta pendirian bahwa yang paling utama adalah tindakan.

  • Implikasi Pragmatisme dalam Pendidikan
  • Menurut Dewey pendidikan harus berjalan secara patisipatif dengan beberapa implikasinya yaitu:
  • Pengalaman sebagai basis pendidikan, filsafat pragmatism diartikan sebagai pengalaman. Pengalaman merupakan segala tindakan yang kompleks serta bersegi banyak dari interaksi aktif manusia sebagai makhluk hidup yang sadar dan bertumbuh dengan lingkungan di sekitarnya. Penentuan dari suatu pengalaman yang diperoleh disekolah harus melihat ke depan yaitu tuntunan masyarakat di masa depan karena perubahan yang dilakukan saat ini akan diperoleh di masa depan. Seluruh akumulasi dari pengetahuan baru bagi peserta didik menentukan kemampuan peserta didik. Kemampuan tersebut disebut dengan kompetensi. Kompetensi sangat penting dalam persaingan pada ranah lembaga pendidikan atau pelatihan.
  • Pandangan tentang peserta didik
  • Peserta didik bukan pribadi yang pasif, namun pribadi yang bertumbuh dan berkembang dengan adanya interaksi secara aktif dengan lingkungan sekitar. Pendidik harus senantiasa siap dalam mengubah metode dan kebijakan perencanaan dalam pembelajaran dengan memperhatikan perkembangan zaman terkait dengan kemajuan sains dan teknologi serta perubahan lingkungan hidup.
  • Peranan guru menurut Pragmatisme
  • Filsafat pragmatism dari segi aspek pendidikan tidak melihat guru sebagai pusat pembelajaran, namun lebih kearah pendidikan yang baik dengan melibatkan siswa berpartisipasi di dalamnya. Salah satu cara atau tindakan untuk peserta didik dapat aktif adalah dengan menuntun mereka dalam suatu kegiatan yang sifatnya dinamis didukung dengan pengembangan kecerdasan emosional, keterampilan, kreativitas.
  • Metode pembelajaran menurut Pragmatisme
  • Metode pendidikan ajaran pragmatism lebih mengutamakan metode pemecahan masalah yang disertai dengan metode penyelidikan serta penemuan. Dalam suatu praktik pengajaran, metode ini membutuhkan guru yang memiliki sifat memberi kesempatan, bersahabat dan pembimbing.

Daftar Pustaka :

Adinda S., & Anastasia Jessica. 2017. Menelusuri Pragmatisme (PDF). Sleman: Penerbit PT Kanisius.

Topan, M. 2021. Pragmatisme Dalam Pendidikan di Indonesia: Kritik dan Relevansinya. Jurnal Pendidikan Islam dan Budaya. 1(1). 16-26.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun