Mohon tunggu...
Akhmad Zulfikar
Akhmad Zulfikar Mohon Tunggu... -

Baca. Lalu simpulkan sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Malam

4 Januari 2012   03:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ku kumpulkan kembali berlembar kisah yang berserakkan di sudut-sudut kamarku
kala malam datang
dan kesunyian mengepul bagai asap rokok memenuhi dadaku.

ada selembar kusut penuh coretan tertindih paling bawah
tak ada lagi yang bisa ku baca selain namamu tertulis agak tebal di bagian bawahnya
dan aku pun tak lagi ingat ada apa dengan bekas tikaman pena di sekujur huruf-huruf gemetar itu.

entah hujan telah menghapus kenangan yang sengaja ku jejakkan dalam-dalam agar tak sesat menuju pulang
atau waktu bahkan tak mengizinkanku mengintip ke masa itu, kala seluruh sajakku bermuara padamu

kukumpulkan semuanya, kekasih
lembaran-lembaran berdebu yang tak pernah kusentuh setelah menodainya
lalu kumasukkan ke dalam sebuah amplop tanpa nama
kepada malam
ku kirimkan kisah itu.
agar bulan selalu membacakannya untukku di malam-malam yang lain
saat lembaran-lembaran kusut lain kumpulkan dan hendak kukirimkan lagi.

Jakarta, Januari 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun