Ketersediaan pakaian bersih siap pakai di dalam lemari, kadangkala, atau bahkan mungkin seringkali mengalami krisis bagi kaum seintelek mahasiswa, terutama mereka yang penghuni kosan. Kegiatan di kampus memang sangat menyedot energi dan perhatian sehingga urusan percucian ini seringkali di-reschedule secara berkala dan continue.
Ujung-ujungnya, tanpa tanpa kita sadari gunung semeru telah terbentuk secara alamiah di balik pintu kosan. Dari krisis itulah muncul beberapa istilah fashion side A-side B dan daur ulang yang populer dikalangan mahasiswa. Ya, kurang lebih tentang memanfaatkan sesuatu yang harusnya tidak bisa lagi digunakan dengan memanfaatkan teknologi rekayasa indera pembau. Setiap mahasiswa pasti paham istilah ini: PERKUAT DI PARFUM.
Tapi bagaimana menyiasati agar pakaian siap pakai selalu tersedia dalam lemari? Sebenarnya ada dua jalan, (1) laoudry kiloan, atau (2) mencuci sendiri. Kelemahannya, pilihan pertama membutuhkan pengorbanan financial, yang kedua perlu tenaga ekstra.
Tapi lagi, sebagai mahasiswa Ekonomi, saya anggap kita memilih yang alternatif kedua. Tapi kan capek? Tapi kan gak ada waktu? Tapi kan? Dan tapi-tapi yang lain. Tenang dulu, mari kita jabarkan kemungkinan solusinya.
Berikut Tips Mencuci Pakaian Ala Mahasiswa :
Act Now: 10 x 1 Is Better Than 1 x 10
Kalau sudah terlanjur menggunung, ada baiknya kita mulai untuk mengakhiri bencana itu. Mulailah menyicil mencuci pakaian. Kurang tepat untuk mencari satu hari kosong untuk mencuci semua pakaian itu, karena kenyataannya kita membutuhkan pakaian tiap hari, dan jikapun ada hari kosong itu, yakin tidak ingin refhreshing nonton film atau main game seharian? Seperti kata pepatah tua, “sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit.”
Buat Skala Prioritas
Adakah acara yang akan dihadiri dan pakaian apa yang akan digunakan dalam waktu dekat? Luangkan waktu hanya sekitar 30 menit setiap 2 hari untuk mencuci 5 pcs kebutuhan pakaianmu itu. Tentu saja pakaian dalam akan masuk di tiap jadwal mencuci pakaianmu, dan itu di luar hitungan 5 pcs itu.
Lakukan Dengan Benar dan Efisien
Sebagai pencuci pakaian amatir, sebagian mahasiswa belum paham teknik dan filosofi mencuci pakaian dengan benar. Mahasiswa yang difasilitasi mesin cuci tidak mempunyai banyak masalah selain motivasi.
Buat mahasiswa yang mencuci manual, ketahuilah, pakaian tidak harus disikat semua karena yang masalah pada pakaian-pakaian itu adalah hanya keringat kita saja. Karena kita bukan anak kecil yang aktivitasnya mengotori pakain secara ajaib. Cukup rendam 10-15 menit, kucek, bilas. Hemat waktu dan energi.
Kecuali pakaian yang memang kotor karena noda lumpur, kecap, dan sebagainya yang perlu diberi perlakuan khusus. Kemeja yang kerahnya sudah ada tulisan Arab gundul dan daerah-daerah rawan daki juga mesti direndam lebih lama dan disikat.
Higienis bukanlah Perfeksionis
Pakaian yang tidak bersih dicuci dapat menyebabkan gatal-gatal ketika dipakai. Bagaimana mencuci yang bersih itu? Menurut ajaran Ibu saya, turun temurun dari keluarganya, mencuci pakaian itu harus dibilas sebanyak 3x. Biar tidak ada sisa deterjen yang tertinggal di pakaian, karena menurut leluhur ibu saya, sisa deterjen itulah yang menyebabkan gata-gatal di kulit.
Dan ternyata itu juga yang diajarkan kepada teman-teman di kosan oleh ibu mereka masing-masing. Ternyata itu adalah rahasia mencuci pakaian wanita Indonesia. Saya rasa perlu dipatenkan sebagai kekayaan budaya Nusantara.
Sebagai pelengkap, untuk sentuhan akhirnya, rendam lagi dengan pelembut dan pewangi pakaian selama 10 menit. Kemudian peras dan tiriskan jemur.
Susun Strategi
Ada kalanya pakaian yang dicuci, ketika kering, justru makin tak terampuni baunya. Kenapa? Simpelnya, bau itu karena bakteri dan bakteri suka tempat lembab. Pakaian yang kering setelah lebih dari 24 jam, hampir pasti, akan berbau seperti itu.
Untuk menyiasatinya, sebaiknya mencucilah pakaian dimalam hari (bukan larut malam) sebelum air menjadi cukup dingin untuk mencuci. Kira-kira setelah magrib. Karena menurut beberapa artikel online, mencuci pakaian malam itu tidak baik bagi kesehatan. Silahkan googling sendiri.
Kenapa mencuci malam? Karena ketika kita mencuci di pagi/siang hari lalu cuaca berubah hujan selama beberapa jam setelahnya hingga senja/malam, tingkat kelembaban angin akan kurang ampuh untuk mengeringkan pakaian.
Tapi ketika telah di jemur sejak malam, angin dan gravitasi sudah banyak bekerja mengurangi kadar air dalam pakaian. Sehingga keesokan harinya hanya membutuhkan sedikit sinar matahari sampai pakaian-pakaian tersebut kering sempurna.
Konsisten Sampai Krisis Pakaian Berakhir
Andai kita mempunyai 50 pasang pakaian kotor, artinya ada 100 pcs tumpukan baju dan celana (selain pakaian dalam) kotor menumpuk di kamar kamu saat ini. Dengan ritme mencuci 5pcs tiap 2 hari, estimasi cuaca cerah, kita bisa menghitung kapan krisis ini akan berakhir. Anggap kita menghasilkan 2pcs pakaian kotor dalam sehari.
Tumpukan
100 pcs : 5pcs = 20x cuci
20x cuci : 2 hari = 10 hari
Tambahan
10 hari x 2 pcs = 20 pcs
20 pcs : 5 pcs = 4 hari
Total
10 hari + 4 hari = 14 hari.
Nah, hanya dalam 2 minggu atmosfer kamarmu akan menjadi ramah kembali bagi kelangsungan hidup dan perkembangan IQ-mu. Bisa kece dan wangi lagi tanpa mandi parfum. Jangan lupa mandi beneran. Itulah Tips Mencuci Pakaian Ala Mahasiswa.
Tetap semangat belajar. Sukses ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H