“Dan yang beruntung mendapatkan wild card adalah....”
Kemudian hening sejadi-hadinya. Saya menjadi begitu gugup. Begitu berharap. Bisa kudengar jantungku berdetak begitu cepat. Mimpi yang telah mati tiba-tiba hidup kembali, setidaknya untuk sesaat kedepan. Waktu melambat di mataku, semua gerakan yang kulihat adalah slow motion. Dan akhirnya terhenti.
MC memanggil namaku.
Keheningan pecah kembali. Ku puji Allah keras-keras dalam hati, Tuhan yang tadi kutujukan teriakanku. Mimpiku merekah kembali. Tinggal selangkah lagi. Kubangkitkan kembali wajahku, betapa gembiranya, tapi kubelajar untuk tak lagi berharap terlalu banyak. Sampai di titik ini pun sudah menjadi prestasi besar bagiku. Jikapun kembali gagal ke Jakarta, saya telah berjuang sebisa kemampuan hingga ke titik penghabisan. Sudah syahid namanya. Babak final berlangsung hingga malam, berarti kompetisi sudah berlangsung seharian sejak pagi tadi. Sepanjang itu pula jantungku berdetak aneh. Sepulang dari seleksi malam itu, jantungku tak ubahnya genderang perang. Terus begitu hingga pengumuman hasil seleksi tiga hari setelahnya.
Aku kaku, tak percaya. Pengumaman hasil seleksi di surat kabar menuliskan namaku di antara 4 orang yang berhasil menjadi perwakilan Sulawesi Tenggara untuk kemudian bergabung dengan provinsi lain menjadi Perwakilan Indonesia dalam program pertukaran pelajar Indonesia-Jepang tahun 2009. Air mataku tumpah ke dalam hati. Kusujud tanda syukur seketika itu di lapangan tenis tempat kami berkumpul berebut melihat pengumuman tadi. Mimpi memang tidak pernah mengkhianati usahanya. Semua yang lolos seleksi waktu itu berasal dari sekolah yang sama: SMA Negeri 4 Kendari. Beberapa minggu kemudian, diterpaan angin dingin Tokyo, saya tersadar Allah ternyata sedang merancang sesuatu yang lebih baik untukku. Dia mungkin hanya menguji seberapa besar niatku mengajukan proposal mimpi ini, dan setelah dua belas tahun kemudian barulah di ACC. Alhamdulillah! Andai salah satu saja dari kegagalan-kegalan itu menghentikanku, saya tidak akan pernah bisa mewujudkan cita-cita sederhana yang tidak sederhana itu selamanya.
...sebab tidak ada mimpi yang terlalu tinggi.
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/07/30/1936308-1120080214434-2681116-n-55b9caaeeaafbd9606b0ce84.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Thanks to:
- Allah for the beautiful life;
- My Parents for the gen and love;