Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasihat Sunan Kalijaga untuk SBY, Amien Rais, dan Rizieq FPI

24 November 2016   11:41 Diperbarui: 24 November 2016   21:41 8331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejenak kita lupakan politik, Agus, Ahok, Anies, Anas, Hambalang, Century, Petral, E-KTP, dan segala urusan duniawi. Sesaat merenungkan kehidupan dan kebenaran. Kita buka nasihat buat SBY, Amien Rais, dan Rizieq FPI dan kita semua. Tentu paham tentang datangnya nasihat. Kalian pasti akan mendengarkan kebenaran yang haq, meskipun dari siapa pun. Jangan melihat siapa yang menyampaikan, tetapi lihatlah dan dengarkanlah dengan hati lapang materi yang disampaikan: kebenaran dari Tuhan, Allah SWT. Nasihat ini datang dari Sunan Kalijaga untuk SBY, Amien Rais, dan Rizieq FPI – dan sidang pembaca sekalian dan saya sendiri tentu – sangat tepat.

Mari kita sampaikan nasihat dari Sunan Kalijaga lewat lagu Lir-ilir ciptaan Sunan Kalijaga yang kelewat bijak untuk teristimewa SBY, Amien Rais, dan Rizieq FPI dengan hati gembira riang ria senang bahagia suka-cita menari menyanyi berdansa bergembira salto jungkir balik melihat tingkah-polah manusia-manusia hebat SBY, Amien Rais, dan Rizieq FPI selamanya senantiasa.

Dua lirik lagu berikut ini sangat menggugah siapapun yang memiliki keimanan tingkat tinggi dan bahkan yang awam pun akan tergugah untuk menyadarinya. Sunan Kalijaga yang hidup lebih dari 100 tahun menyampaikan dengan bahasa kiasan yang luar biasa. Berikut ini lirik lagu kebijaksanaan dan kedalaman syair Lir-ilir dan Gundul-gundul Pacul yang sudah berusia hampir lima ratus tahun.

Lir-ilir, lir-ilir / Tandure wis sumilir / Ijo royo-royo tak senggo temanten anyar / Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi / Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro / Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir / Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore / Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane / Yo surako… surak iyo…

SBY, Amien Rais, Rizieq FPI, dan semua pembaca, ingatlah dan bangunlah dari tidur panjang kalian, Ilir-ilir- bangun! Bangunlah dari mimpi-mimpi tidur panjang kalian karena hari telah berganti.

Kini mentari bukan di bawah SBY lagi, atau dalam kuasa politik si tukang mencla-mencle Amien Rais yang tak menepati janji nazar jalan Jogja-Jakarta kalau Prabowo-Hatta kalah, atau dalam genggaman kekuasaan pidato kemasylahatan dunia-akhirat Rizieq FPI saja, bukan.

Kini dunia kekuasaan telah berganti di tangan Presiden Jokowi dan juga para cah angon alias penggembala negara, dalam rahmat Allah SWT tentunya.

Faktanya duhai wahai SBY, Amien Rais dan Rizieq FPI, ketahuilah bahwa tanaman sudah pada menghijau, kehidupan telah mulai baru Tandure wis semilir. Tanaman yang kalian secara sengaja tak sengaja taman telah tumbuh menjadi tanaman yang bermekaran di seantero negeri dan berkuasa hingga menjelma – secara ajaib – menjadi para penggembala yakni cah angon.

Maka para cah angon itu ada yang menjalar di DPR, di Polri, di KPK, dan Kejaksaan. Cah angon ada yang tumbuh di BIN, ada yang tumbuh di TNI, ada yang berkembang di pengadilan, di Densus 88, ada yang bertumbuh di media sosial, semuanya tumbuh subur dan tidak dapat dikendalikan lagi oleh kalian wahai SBY, Amien Rais dan Rizieq FPI, dan sidang pembaca.

Bahkan tanaman dan cah angon sekalian menghijau kinyis-kinyis sangat cerdas dan menarik hati sebagian besar rakyat Indonesia yang seperti kalian mencintai NKRI bagaikan pengantin baru Ijo roryo-royo tak senggo temanten anyar.

Dan semua tanaman dan penggembala itu kini samakin memberi tahu balik kalian juga bahwa banyak  penggembala alias cah angon diminta untuk memetik belimbing kebenaran lima Rukun Islam yakni Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi. Dan mereka bergandengan tangan dan menyuarakan pluralisme dan menyadari eksistensi NKRI yang begitu indah.

Meskipun licin sulit dan baju koyak, mereka para penggembala alias cah angon tetap berjuang untuk kebenaran dan pluralisme dan NKRI bersama dengan sebagian besar rakyat Indonesia. Para cah angon itu mencuci pakaian kotor dan sobek Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro.

Bahkan ketika baju koyak sebagian karena perjuangan, para penggembala alias cah angon, mereka menjahit agar pakaian Rukum Islam itu bisa dipakai untuk menghadap Allah SWT yakni Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore.

SBY, Amien Rais, dan Rizieq FPI, belajarlah dari para cah angon dan jahitlah pakaian kalian jika sobek dan lakukan, berteriaklah untuk kebenaran hakiki di luar nafsu sebagai manusia, untuk persiapan bekal akhirat, untuk bekal kehidupan nanti yakni Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore.

Wahai SBY, Amien Rais, dan Rizieq FPI, segeralah mengikuti sikap indah kesadaran cah angon alias penggembala yang telah berpakaian Rukun Islam – dilambangkan dalam bentuk Belimbing oleh Sunan Kalijaga – karena hari menjelang malam, mumpung masih ada waktu dan bulan masih bersinar terang benderang dan masih hidup yakni Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane.

Hingga nanti pada saat menghadap Allah SWT wahai SBY, Amien Rais, dan Rizieq FPI, dan kita semua bisa bersama berteriak ya bersorak dalam kebenaran Allah SWT / Yo surako… surak iyo…Bersorak dalam kebenaran dan bukan dalam kegelapan.

SBY, Amien Rais, dan Rizieq FPI, kalian tahu bahwa setiap orang adalah pemimpin, termasuk pemimpin bagi diri sendiri. Mangkanya, makdarit alias maka dari itu, marilah kita belajar menjadi pemimpin ala ajaran Sunan Kalijaga dalam lagu Gundul-gundul Pacul berikut yang pasti indah untuk direnungkan secara mendalam.

Berikut lirik lagunya. Gundul-gundul pacul cul gelelengan Hai Pemimpin yang sengak dan sombong / Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan Mengemban amanah rakyat dengan tinggi hati / Wakul ngglimpang segane dadi sak rattan Menyalahgunakan amanah rakyat menjadikan dan rakyat jadi korban.

Oleh karena itu wahai SBY, lupakanlah perjuangan Agus untuk DKI 1. Lupakanlah kasus Century atau Hambalang. Wahai Amien Rais, lupakan juga untuk DKI 1 si Agus. Dan wahai juga Rizieq FPI - dan kita semua – lupakanlah  demo 4/25 atau demo 2/12, Lupakanlah sepak terjang politik Ahok sejenak. Kembalilah merenungkan diri karena polisi pun telah menjadi cah angon yang tetap berpegang kepada kebenaran dan hukum. Mari mencari bekal dengan memetik Belimbing Rukun Islam untuk persiapan dan bekal menghadap Ilahi Robbi, Allah SWT.

Jadi itulah nasihat dari Ki Sabdopanditoratu untuk SBY, Amien Rais, dan Rizieq FPI, dan kita semua lewat 2 lagu ciptaan Sunan Kalijaga berjudul Lir-ilir dan Gundul-gundul Pacul.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun