Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

7 Partai Lawan Ahok, Megawati Ragu Tunjuk Risma

9 Agustus 2016   09:44 Diperbarui: 9 Agustus 2016   09:59 7036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cagub koruptor M. Sanusi dari Gerindra I Sumber Jurnalpolitik.com

Pertama, akibat buruk jika Risma memang, Jakarta akan menjadi home ground FPI yang didukung M. Taufik dan koruptor M. Sanusi menjadi lebih kuat – yang bertolak belakang dengan semangat PDIP tentang kebangsaan. Selain itu di bawah Risma yang lemah, Jakarta akan mengalami masa gelap dengan korupsi di DPRD akan marak tanpa adanya pembangunan. Hal ini jelas merugikan Jakarta. Pun hubungan dengan Presiden Jokowi – yang telah mendapatkan dukungan Golkar – akan mengalami evaluasi, karena Jakarta adalah etalase Indonesia.

Kedua, jika Risma kalah dan Ahok menang. Kondisi mental yang gagal move on ketika kalah Pilgub dan Pilpres akan semakin tinggi dan PDIP terjebak menjadi partai penguasa yang kalah. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi PDIP.

Ketiga, menang atau kalah Risma, PDIP akan terlempar menjadi partai oposisi dan dipastikan Megawati akan gagal mengawal pemerintahan Presiden Jokowi. Risiko berikutnya adalah pertaruhan Pileg 2019 dan Pilpres 2019 yang menjadi catatan bahwa PDIP gagal menjadi partai yang seharusnya memerintah. Rakyat akan menghukum PDIP seperti Pileg 2004. Rakyat mencatat setelah kemenangan telak 1999, PDIP gagal total memerintah.

Jadi, terlepas dari euphoria Koalisi Tujuh Partai untuk mengusung Risma, pertaruhan politik bagi PDIP kembali muncul. Dengan pertaruhan PDIP akan menuju dan menjadi partai oposisi bergabung dengan Gerindra dan partai agama PKS yang menjadi musuh abadi dan idelogis PDIP. Ha ha ha. Selamat datang si tukang taman dan tukang kebun plus bagi-bagi dana hibah Risma di Pilgub DKI 2017.

Salam bahagia ala saya.

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun