Maka, kematian Jo Cox bisa menjadi (1) cermin kehormatan, (2) keindahan perjuangan, (3) komitmen, (4) sikap politik sehat, (5) perjuangan untuk rakyat, Â dan (6) kecintaan anggota parlemen kepada negara, yang bisa digunakan sebagai cermin pengandaian untuk anggota parlemen DPR(D) di Indonesia yang korup yang sama sekali tidak terhormat.
Di Indonesia, rakyat malah ingin para koruptor yang berasal dari DPR(D) seperti Damayanti, Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, M. Nazaruddin, Anas Urbaningrum, Luthfi Hasan Ishaaq, Sutan Bhatoegana, Dewi Yasin Limpo, M. Sanusi dan deretan para koruptor dari DPR(D) yang akan ditangkap kemudiaannya untuk dihukum mati karena korupsi; dihukum mati bukan ditangisi kematian mereka. Itulah potret kontras Jo Cox dan para anggota DPR(D) yang sebagiannya bermental korup di Indonesia . Maukah para anggota parlemen DPR(D) di Indonesia berkaca kepada Jo Cox agar dicintai oleh rakyat bukan malah dihujat dan diminta dihukum mati? My deepest condolences for Jo Cox.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H