Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama FEATURED

Pancasila dan Bung Karno, 7 Pondasi Sejarah Indonesia, dan Ideologi Terbuka

1 Juni 2016   22:02 Diperbarui: 1 Juni 2019   09:16 2653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bung Karno dan Che Guevara dalam pergaulan internasional I Sumber www.kabarindiependen.com

Keenam, Bung Karno pun melihat bahwa bangsa yang besar harus memiliki kepedulian akan kesejahteraan dan negara Indonesia harus memilki cita-cita sebagai negara sosial yang meladeni dan melayani rakyat sesuai dengan porsi dan kemampuan serta partisipasi warganya dilindungi dalam kemanusiaan yang berkeadilan. Maka, lahirlah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ketujuh, visi Bung Karno yang melahirkan pancasila jauh ke depan. Bung Karno yang berdarah campuran Bali-Jawa dengan dasar keyakinan dan kepercayaan tradisional mengalir dalam diri Bung Karno plus keyakinan agama Hindu-Buddha dan Islam. Percampuran bangsa dan agama yang memengaruhi cara pandang Bung Karno yang telah melihat potensi konflik jika agama dijadikan sebagai dasar negara mengingat Indonesia adalah negara dengan bangsa dan bahasa dan keyakinan yang terbuka, egaliter, dan menghargai koeksistensi.

Untuk itu dengan cerdasnya Bung Karno mengakomodasi eksistensi Tuhan dalam dasar negara Pancasila untuk meredam niatan pendirian dan pengubahan Pancasila – terbukti banyak pemberontakan seperti DI TII, NII, Permesta digagalkan karena pondasi Pancasila adalah yang paling tepat sebagai dasar negara. Dan … itu terbukti sampai sekarang.

Dalam perkembangannya, ketujuh alasan penciptaan Pancasila sebagai dasar negara itu berkembang menjadikan Pancasila sebagai ideologi khas Bung Karno yang bersifat terbuka. Dalam tatanan berbangsa dan bernegara Indonesia, segala kepentingan warga negara secara mendasar telah terpenuhi. Hak beribadah, kepercayaan kepada tuhan, kemanusian, ke-Indonesia-an, demokrasi dan kesejehteraan sosial diakomodasikan dalam Pancasila. Bahkan sebagai ideologi terbuka Pancasila mampu menjawab hubungan antar manusia secara universal. Luar biasa Bung Karno.

Nah, untuk itu sangat tepat Presiden Jokowi ketika Pancasila mampu menjawab persoalan ideologi bernegara mampu membuat ketentraman dan stabilitas kehidupan bangsa Indonesia yang kuat, dan tantangan separatisme dan isme yang kebablasan, maka penetapan Hari Lahir Pancasila 1 Juni sebagai hari libur nasional.

Dan, memang Pancasila adalah hasil pemikiran brilian Bung Karno dengan 7 latar belakang yang dipengaruhi oleh (1) perjuangan dan sejarah mulai dari perlawanan terhadap Belanda, (2) keragaman budaya, agama, keyakinan, bangsa, dan (3) potensi konflik separatisme dan segregasi antar keyakinan dan bangsa di masa depan. Itulah kehebatan Bung Karno.

Selamat Hari Lahir Pancasila! Bravo Bung Karno.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun