Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kartini Melawan Feodalisme Jawa di Hindia Belanda

21 April 2016   19:04 Diperbarui: 21 April 2016   19:52 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Rembang pun dibentuk atas dasar pemecahan oleh Belanda atas Lasem. Sejak tahun 1682 sampai tahun 1750 semua Bupati Rembang termasuk Adipati Tumenggung Anggajaya diangkat oleh Residen atau Oproep Mataram di Kartosuro. Rembang pun menjadi kekuasaan kolonial.

Dalam pandangan Kartini, gambaran kekuasan para penguasa feodal dan VOC serta Pemerintah Hindia Belanda yang hanya menekankan kekuasan ada pada para bangsawan, serta perselingkuhan mereka, menyadarkan R.A. Kartini tentang pentingnya pendisikan untuk pembebebasan dan kemanusiaan. Dari gambaran surat-surat Kartini dapat terlihat kecerdasan, kegelisahan, dan semangat humanisme dalam masa kekuasan feodalisme Jawa – yang R.A. Kartini pun juga mengalami perlakuan budaya Jawa yang membekap perempuan masa itu. Plus kekuasan kolonial yang didukung oleh bangsawan Jawa yang menjadi antek penguasa VOC dan Pemerintah Hindia Belanda.

Maka tak salah kalau sekarang di seluruh Indonesia perayaan Hari Kartini juga dihiasi dengan mengenakan kebaya atau apapun yang berbau kebudayaan lokal dengan aneka modifikasi misalnya dengan jilbab seperti di sebuah restoran di Ambarawa ini.

Selamat Hari Kartini.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun