Kabupaten Rembang pun dibentuk atas dasar pemecahan oleh Belanda atas Lasem. Sejak tahun 1682 sampai tahun 1750 semua Bupati Rembang termasuk Adipati Tumenggung Anggajaya diangkat oleh Residen atau Oproep Mataram di Kartosuro. Rembang pun menjadi kekuasaan kolonial.
Dalam pandangan Kartini, gambaran kekuasan para penguasa feodal dan VOC serta Pemerintah Hindia Belanda yang hanya menekankan kekuasan ada pada para bangsawan, serta perselingkuhan mereka, menyadarkan R.A. Kartini tentang pentingnya pendisikan untuk pembebebasan dan kemanusiaan. Dari gambaran surat-surat Kartini dapat terlihat kecerdasan, kegelisahan, dan semangat humanisme dalam masa kekuasan feodalisme Jawa – yang R.A. Kartini pun juga mengalami perlakuan budaya Jawa yang membekap perempuan masa itu. Plus kekuasan kolonial yang didukung oleh bangsawan Jawa yang menjadi antek penguasa VOC dan Pemerintah Hindia Belanda.
Maka tak salah kalau sekarang di seluruh Indonesia perayaan Hari Kartini juga dihiasi dengan mengenakan kebaya atau apapun yang berbau kebudayaan lokal dengan aneka modifikasi misalnya dengan jilbab seperti di sebuah restoran di Ambarawa ini.
Selamat Hari Kartini.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H