Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saipul Jamil Kubur Ahok, LGBT di Dunia Binatang, Jangan Ditiru, dalam Tinjauan Psikologi Evolusi

20 Februari 2016   10:51 Diperbarui: 24 Februari 2016   18:12 2536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyamaan LGBT – minus transjender – dengan perbuatan binatang adalah simplifikasi terhadap perbedaan perilaku seksual manusia dengan binatang. Manusia sebagai kelanjutan homo sapiens dan manusia menjadi bagian dari alam yang tertinggi kastanya membuat manusia sebagai spesies khusus: bukan binatang.

Oleh karena itu, segala perbuatan – termasuk perilaku seksual manusia – harus dipisahkan dari perilaku hewan dan binatang. Itu dikarenakan manusia telah naik derajatnya dalam dunia evolusi menjadi bukan binatang lagi – manusia adalah spesies khusus yang tertinggi derajatnya,human beings dan bukan animal beings. Itu logikanya.

Maka ketika manusia berbuat sesuatu, seperti membunuh sesamanya seperti perang, menyerang, dan menyiksa sesama manusia, seperti ISIS dan teroris Jamaah Islamiyah dan Al Qaeda dan Boko Haram, maka perbuatan mereka disamakan dengan perbuatan binatang yang berdarah dingin: seperti binatang.  

Isu LGBT semakin kencang akibat kasus Saipul Jamil. Politis adalah pro dan kontra di kalangan MUI, anggota DPR, partai politik, dan kalangan penahan LGBT yakni tentang: moralitas. Sikap pemerintah pun tetap pada jalur yang tepat: tentang hak warga negara sebagai warga negara bukan sebagai LGBT-nya.

Nah, di tengah kasus Saipul Jamil, isu LGBT semakin kencang dan membetot perhatian publik. Namun di dalamnya, ada hal yang sangat menarik, bahwa sesungguhnya penyamaan LGBT dengan perbuatan binatang dan hewan hanyalah ekses asal usul manusia dalam evolusi manusia. Penyangkalan dan pembedaan diri manusia dari binatang justru menguatkan bahwa manusia sudah menjadi animal beings, maka tak layak mengikuti para leluhur mereka yang masih dalam bentuk  animal beings.

Maka seksualitas LGBT pun dapat digolongkan sebagai perbuatan yang masih masuk ranah perbuatan binatang. Itu logika psikologis dalam sejarah evolusi manusia – termasuk dalam hal ini seksualitasnya. Karenanya, kasus Saipul Jamil dan penyamaan perbuatan LGBT sebagai perbuatan binatang adalah kebenaran alamiah evolusiniah yang tak dapat disangkal sebagai asal-usul manusia: animal beings yang sudah menjadi human beings.

Salam bahagia ala saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun