Terkait koalisi Prabowo yang disebut Ical belum terkubur – biarkan Ical melakukan maneuver untuk menghibur diri. Tak perlu komentar panjang. Kenapa?
Kini kekuasaan sepenuhnya di Indonesia dipegang oleh Presiden Jokowi yang dekat dengan TNI, Polri, BIN dan rakyat serta media. Kekuatan Presiden Jokowi itu akan terbukti ketika the Operators menyingkirkan Ical dan akan menempatkan Ade Komaruddin sebagai Ketum Golkar yang dikehendaki oleh penguasa, the Supreme Operator yang sangat didukung oleh the Operators. Sampai detik ini semua keinginan the Operators menyingkirkan Ical, merontokkan Setya Novanto dari posisi Ketua DPR berhasil dengan sempurna.
Jadi, omongan Ical – selain menunjukkan sikap politis tak ksatria karena tak berani menyebut nama  - soal dia tidak dikehendaki memimpin Golkar memikiki implikasi politik (1) menegaskan Ical telah runtuh, (2) Setya Novanto sebagai putra mahkota Ical untuk memimpin Golkar akan disingkirkan oleh the Operators sebagai pendukung Presiden Jokowi, (3) Ade Komaruddin yang direstui oleh Presiden Jokowi akan memimpin Golkar sebagai alat menjaga politik teduh menghindari gaduh, (4) the Operators akan melaksanakan operasi dengan tujuan yang penting bukan Setya Novanto menguasai Golkar dan bukan faksi Ical di Golkar. Pernyataan Ical itu bukan produktif namun justru mengubur Ical dan Setya Novanto karena mendapatkan reaksi langsung the Operators.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H