Jadikan Fadli Zon, Amien Rais, Rieke Dyah Pitaloka sebagai cermin bertutur kata.
Â
Wahai anak-anakku, orang tua kalian akan sangat bersuka-cita kalian mencontoh mereka.
Jadikan Masinton Pasaribu, Tantowi Yahya, Nurul Arifin sebagai patokan berbicara.
Â
Wahai anak-anakku, kalian dan orang tua kalian akan bangga selamanya.
Jika kalian bisa berpikir makna imbauan sesungguhnya indah memesona.
Dari paparan di atas yang sangat sederhana dan penuh makna.
Atau kalian, wahai anak-anakku, memang cerdas seperti mereka?
Â
Salam bahagia ala saya.