Presiden Jokowi pun sudah tak pernah menyebut mengecam MKD dll. karena bukan ranah teknis Presisden Jokowi mengomentari MKD. Bukan tugas Presiden Jokowi sama sekali. Pun Presiden Jokowi juga tidak memermasalahkan pengganti Ketua DPR. Yang jelas kekuatan Pimpinan DPR trio kwek-kwek yang duanya diisi oleh Fadli Zon dan Fahri Hamzah akan berakhir dan tak lagi ugal-ugalan. Soal Setya Novanto yang akan menggerakkan Fraksi Golkar tidak masalah besar – sementara teman Setya Novanto mafia Petral dan migas Riza Chalid tidak lagi leluasa bergerak di Republik Indonesia.
Tak pelak sehabis reses atau libur Natal dan Tahun Baru, geliat di DPR akan dimulai dengan justru mengabulkan tekanan the Operators untuk membuat keputusan vonis untuk Setya Novanto: satu babak setengah menang setengah kalah – karena target sesungguhnya ada di Gedung Bundar. Dan … Presiden Jokowi akan memenangi perang melawan mafia dan koruptor.
Jadi itulah tak perlu gaduh soal menteri ini itu reshuffle ini itu, siapapun menterinya hak Presiden Jokowi dan terlebih isu reshuffle itu tidak urgent dan biarkan menjadi hiasan media. Urgensi kasus Papa Minta Saham adalah di Gedung Bundar alias Kejaksaan Agung. Sekali kalah yang kalah akan kalah sampai habis. Yang menang pun akan menang secara keseluruhan: the winner(s) take(s) all. Itulah pesan Ki Sabdopanditoratu yang menjadi fokus Presiden Jokowi dalam mengawal determinasi politik Presiden Jokowi dalam perang melawan mafia dan koruptor.
Salam bahagia ala saya.
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H