Kondisi KPK yang lemah dan DPR yang ugal-usalan ini lebih diperparah lagi dengan betapa mafia dan koruptor memiliki segala kekuatan yang tak terbayangkan. Bahkan publik harus berkaca dengan betapa licinnya mafia migas dan Petral Riza Chalid dalam kasus Papa Minta Saham yang melibatkan Setya Novanto. Kasus yang mencatut Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Kekuatan mafia yang luar biasa itu menambah gelapnya upaya pemberantasan korupsi yang hanya akan difokuskan pada pencegahan: inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.
Dengan demikian dapat dipastikan agenda perang terhadap koruptor dan mafia oleh Presiden Jokowi akan terhambat oleh kehadiran KPK yang baru. Sedikit harapan cuma sekitar 2 % saja KPK ini akan bekerja membantu pemberantasan korupsi. KPK justru menjadi awan gelap dalam perang melawan korupsi. Kematian KPK pun terjadi: inna lillahi wan inna ilaihi rojiun.
Presiden Jokowi pada saat melantik kelima Pimpinan KPK harus memeringatkan kepada mereka komitmen kepada bangsa dan negara. Gagal memerangi korupsi dipastikan posisi Presiden Jokowi akan mudah dijatuhkan di tengah kekuatan DPR yang tidak tahu malu dan hanya kumpulan anak TK. inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.
Salam bahagia ala saya.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H