Dan, Presiden Jokowi harus memimpin itu dari Istana dengan rakyat sebagai tujuan. Nah, dengan dekat dengan rakyat maka marwah rakyat dan doa rakyat akan selalu melekat dalam diri Presiden Jokowi agar tetap istiqomah, sederhana, dan jangan memiliki juru bicara seperti SBY atau bahkan Gus Dur. Presiden Jokowi cukup memiliki Pramono Anung dan Teten Masduki dan Tim Komunikasi Presiden untuk membantu berkomunikasi dengan rakyat dan media. Pun keaslian dan pernyataan Presiden Jokowi yang apa adanya dan spontan lugu dan asli genuine akan lebih powerful dan bukan pernyataan plastis.
Nah, Papa Minta Makan Siang di Istana tengah menjadi trend untuk Istana bagi seluruh rakyat. Bukan hanya mahasiswa, tokoh masyarakat, pelawak, anak yatim, veteran, blogger, komedian, namun juga bagi warga sekitar Istana yang bahkan diundang untuk merayakan upacara 17 Agustus-an di Istana Merdeka. Baru masa Presiden Jokowi rakyat jelata boleh ikut masuk mengikuti upacara dan lagi-lagi mendapatkan makan siang. Nah, makan lagi.
Sekali lagi, trend makan siang memang membanggakan bagi rakyat jelata. Lanjutkan. Namun, di kemudian hari sebaiknya sebelum makan didahului dulu dengan berdoa sebelum makan agar makanan yang dimakan oleh para pemakan yakni undangan dan Presiden Jokowi mendapatkan berkah dari makanan yang dimakan. Pun doa bersama terpendek pun boleh dipakai bersama: Allahumma bariqlana fima rodzaqtana wakinna adzabbannar.
Dan, pasca Papa Minta Saham yang melengserkan Setya Novanto dari kursi Pimpinan DPR alangkah positifnya Presiden Jokowi memenuhi Papa Minta Makan Siang di Istana yang menimbulkan energi positif bagi Presiden Jokowi dan rakyat jelata yang diundang. Dan jangan lupa berdoa sebelum makan. Hahahaha
Salam bahagia ala saya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H