Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ayo Tetap ke Kompasianival, di Bayang Setya Novanto dan Makan Siang di Istana!

13 Desember 2015   10:02 Diperbarui: 13 Desember 2015   10:11 1859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Nangkring Film di Kompasianival 2015 I Dok Pribadi"][/caption]

Jujur. Ayo ke Kompasianival 2015 di bayangan Setya Novanto dan makan siang di Istana! Lupakan politik dan makan siang. Ini ada acara di Gandaria City. Luar biasa. Acara Kompasianival 2015 hari-1 meriah sekali. Berikut sebagian makna Kompasianival hari 1. Pun Kompasianival 2015 mendapatkan kehormatan kejutan: 100 Kompasianers diundang makan di Istana Negara. Namun, bukan Presiden Jokowi kalau apa yang dilakukan akan selalu memberi makna penting bagi banyak orang: Kompasiana, Admin Kompasiana, Kompasianers, dan rakyat Indonesia. Mari kita tengok makna esensi Kompasianival 2015 dan undangan makan siang Presiden Jokowi dengan hati gembira ria senang sentosa suka-cita bahagia pesta-pora makan siang di Istana senantiasa.

Di Kompasianival 2015 kita bisa bertemu dengan banyak Kompasianers yang sebelumnya belum pernah bertemu di darat. Bung Yos Mo, Bung Sam, personel Koplak Yoben, Bung Akbar, Bung Sulhan, dan banyak Kompasianers lain kita bisa temui dan bisa berdiskusi dan yang penting bisa ngakak bareng hahahaha plus foto-foto. Pun acara seru juga tergelar.

 [caption caption="Bertemu Kompasianers Yos Mo, Akbar, Yus dlll I Dok Pribadi"]

[/caption]

Pun Kompasianival 2015 mendapatkan spot-light lebih hebat karena Presiden Jokowi. Juga undangan makan siang di istana itu merupakan gambaran sesungguhnya sifat Presiden Jokowi, dan menguak sedikit cara kerja the Operators dalam kasus Papa Minta Saham.

Acara Kompasianival hari-1 begitu meriah di Gandaria City. Namun ada satu catatan penting: Kompasianival 2015 menjadi contoh Presiden Jokowi. Peristiwa pembatalan kehadiran Presiden Jokowi memang sudah diprediksi oleh Ki Sabdopanditoratu sejak bulan Oktober 2015. Namun, tak dinyana Presiden Jokowi memiliki agenda lain yakni mencuri Kompasianival 2015. Yang lainnya, sangat menarik adalah di Kompasianival ini, begitu hendak masuk sudah disambut oleh para gadis yang matang manggis kinyis-kinyis.

[caption caption="Volunteer cantik matang manggis sebagai recepsionist I Dok Pribadi"]

[/caption]

Kompasianer pasif Ira Oemar menjadi titik paling menarik dari Kompasianival 2015. Admin Kompasiana yang bertugas menyeleksi 100 Kompasianers untuk makan di Istana Presiden RI sudah tepat bertindak memilih sesuai dengan keyakinan, persyaratan, dan kepentingannya. Terlebih lagi, berbagai undangan itu tidak hanya ditujukan kepada Ira Oemar tetapi juga para pendukung, pembenci, pengeritik, bahkan yang tak pernah mengeritik atau menulis tentang Presiden Jokowi. Fair and square. (Khusus untuk Ira Oemar, dengan undangan Admin Kompasiana – yang ngawur mengundang orang sudah tidak aktif di Kompasiana – maka seluruh isi kepala dan karakter Ira Oemar ditelanjangi lewat akun di FB-nya. Ha ha. Done.) Tambahan di acara Kompasianival tentunya bisa bertemu dengan boss Kompasiana misalnya Bung Iskandar Zulkarnain yang lebih tenar di jagad FB sebagai Isjet.

[caption caption="Bertemu Petinggi Kompasiana Bung Isjet I Dok Pribadi"]

[/caption]

Masalahnya menjadi sangat jelas: para pendukung Presiden Jokowi ada yang kecewa. Namun di saat yang bersamaan, akibat undangan makan di istana juga memiliki makna pisau bermata dua: (1) membuka eksistensi, karakter dan sifat Admin, Kompasiana dan Kompasianers sekaligus, (2) menunjukkan kesederhanaan, kecerdasan, karakter, dan sifat Presiden Jokowi.

Maka ketika banyak orang kebingungan mencari benang merah kasus Setya Novanto dalam Papa Minta Saham, sesungguhnya peristiwa makan siang di istana yang menjadi kontroversi adalah contoh betapa cerdik dan smart-nya the Operators dalam menangani kasus Setya Novanto. Presiden Jokowi menerima kehadiran 100 Kompasianers plus beberapa lainnya sebagai tambahan, dengan memberikan kekuasaan penuh kepada Admin Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun