Dan, lagi-lagi, taktik loyalist eyang saya Presiden Soeharto ini membebani Presiden Abdurrahman Wahid. Bagaimana mungkin menetapkan Gus Dur sebagai pahlawan nasional diboncengi oleh eyang saya Presiden Soeharto? Bagai bumi dengan langit.
Maka, Presiden Jokowi harus memisahkan antara Gus Dur dengan eyang saya Presiden Soeharto. Karenanya, tahun 2016, Presiden Jokowi – setelah meredakan gempita loyalist eyang saya Presiden Soeharto – segera menetapkan Gus Dur menjadi pahlawan nasional. Eyang saya Presiden Soeharto bisa dijadikan wacana per wacana sampai 2024 nanti.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H