Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Keindahan ala Amazon di Ujung Kulon: dari Badak, Pantai Pasir Putih, Snorkeling, sampai Burung Merak

25 Oktober 2015   23:06 Diperbarui: 25 Oktober 2015   23:06 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petang hari, sepulang dari snorkeling, acara dilanjutkan dengan menyusuri hutan di Pulau Peaucang sejauh 5 kilometer, dari ujung dermaga sampai di karang bagian utara. Pulau Peucang menyimpan keindahan hutan yang alami yang dihuni oleh rusa, monyet dan babi hutan. Rusa sering menyaru dan kadang tak terlihat.

[caption caption="Rusa menyamar dan menyaru dengan alam I Dok Pribadi"]

[/caption]

Pepohonan raksasa dengan akar-akar eksotis menjadi pemandangan indah bagi para petualang. Keindahan pantai Pulau Peaucang sangat mencengangkan: pasir putih lembut dengan air jernih sejernih kristal. Pantai itu pun landai dan di seberang tak jauh dari dermaga terdapat spot untuk snorkeling. Wow. Ikan-ikan dan terumbu karang terawat dengan puluhan jenis ikan berwarna-warni.

[caption caption="Hutan dengan pepohonan besar di Pulau Peucang I Dok Pribadi"]

[/caption]

Malam hari dilewati dengan membakar ikan dan menikmati dinginnya udara pantai. Signal telepon seluler tidak ada di sana. Listrik untuk penerangan di Pulau Peucang dihidupkan pukul 18:00 dan dimatikan pukul 05:30. Bagi yang akan men-charged baterei harus memanfaatkan waktu itu.

[caption caption="Pantai Pulau Peacang berpasir putih dengan air sebening kristal I Dok Pribadi"]

[/caption]

 

Petualangan seru lainnya adalah pagi hari berikutnya adalah berburu melihat badak di Padang Pemandangan Cidaon, tempat badak, banteng, rusa, dan burung merak sering tampak. Karena musim kering, badak diperkirakan tidak ada di pinggiran hutan dan berkubang jauh di hutan. Banteng pun berkumpul hanya pada pagi hari.

[caption caption="Gardu pandang di Cidaon tempat mengintai banteng dan satwa lain I Dok Pribadi"]

[/caption]

Maka perburuan pun dilanjutkan dengan memburu untuk memotret burung merak. Dan, secara mengejutkan karena saya memisahkan diri dan ngumpet di semak-semak terpisah dari rombongan, sekumpulan merak berhasil saya foto … dan tak ada satu pun yang melihat burung merak ini selain saya. Sangat jarang burung merak terlihat karena rentan terhadap bau dan bunyi-bunyian manusia. Mereka akan kabur menjauh. Beruntung saya dapat memotret burung merak.

[caption caption="Burung merak di TN Ujungkulon I Dok Pribadi"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun