[caption caption="Menikmati keriuhan pagi hari di Puncak 1 Gunung Salak I Dok Pribadi"]
Sehabis menikmati keindahan sunrise, perjalanan pulang pun dimulai. Naik mendaki dan turun untuk Gunung Salak sama sulitnya. Perkiraan menuruni 9 jam ternyata 11 jam baru kelar. Yang sangat mengesankan dan berkesan serta spektakuler adalah di Gunung Salak, makanan dan minuman alias air menjadi barang yang sangat berharga.
[caption caption="Makanan segitu untuk 14 orang hehehe I Dok Pribadi"]
Di puncak, salah satu pendaki pemula mengalami hipotermia, kedinginan yang amat sangat. Ternyata Sinta ini kali pertama mendaki gunung, dan yang didaki Gunung Salak. Wah wah. Banyak yang panik. Akhirnya Sinta diberi minuman Vodka. Segar. Namun pukul 01:30 pas kedinginan mulai memuncak, Sinta harus diberi minuman lagi.
Berbagi telur, tempe, dan seteguk air adalah pengalaman spektakuler yang hanya dapat dinikmati ketika kondisi perbekalan mengurang. Keaslian sifat pribadi pendaki tampak di kondisi ekstrim. Yang berjiwa penolong akan menolong. Yang berjiwa egois akan melenggang cuek untuk tujuan sendiri. Berbagi lalu menjadi pertunjukan asli sifat pendaki.
Sifat dasar perorangan. Namun selalu kebanyakan solidaritas menjadi bagian dari seluruh penaik dan pendaki gunung. Tak terkecuali para pendaki Gunung Salak.
Jadi, filosofi mendaki gunung sangat berguna di dalam mencapai tujuan kehidupan. Bahwa kehidupan sangat menarik dan wajib mensyukuri yang dipunyai. Kerdil di hadapan alam menjadi pelajaran untuk hidup tanpa kesombongan. Di depan alam, antara hidup dan mati begitu dekat.
Di situlah keindahan, tantangan dan pelajaran kehidupan filosofis mendaki gunung tercapai. Silakan nikmati jepretan foto-foto professional selama ekspedisi Tiga Provinsi 14 pendaki gunung.
[caption caption="Sunrise Magis Gunung Salak 1 I Dok Pribadi"]
[caption caption="Sunrise Magis Gunung Salak II I Dok Pribadi"]
[caption caption="Sunrise Magis Gunung Salak III I Dok Pribadi"]