Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kabut G30S Terjadi karena Kecerdasan Soeharto dan Kenegarawanan Bung Karno

9 Oktober 2015   07:54 Diperbarui: 9 Oktober 2015   07:54 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, jika dilihat sebenarnya eyang saya Soeharto secara sengaja telah membuat dirinya gagal menjalankan tugas karena dilantik pada 16 Oktober 1965 – hanya dua pekan setelah G30S. Pembantaian-pembantaian anggota PKI terjadi di Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Jutaan nyawa melayang. Dengan kecerdasannya, eyang saya Soeharto melaporkan bahwa setuasi keamanan memburuk. (Bahkan, kesehatan Bung Karno pun diisukan memburuk.)

Keempat, posisi politik Bung Karno sebagai negarawan dan pendiri Indonesia. Bung Karno adalah Bapak yang melahirkan Indonesia dari draft konsep 1928 dan revolusi 1945. Tugas dan peran Bung Karno yang menegaskan revolusi belum selesai dan penentangan terhadap dominasi Barat menjadikan Bung Karno sebagai lawan Barat.

Di tengah posisi itu, maka Bung Karno tidak melihat PKI sebagai musuh karena PKI juga organisasi politik parpol resmi dan anak-anak Indonesia pula. (Posisi Bung Karno pada 1965-1966 terkait PKI mirip dengan posisi Golkar 1998 yang diteriakkan untuk dibububarkan. Yang membedakannya adalah pada 1998 tidak ada aktor yang mendorong upaya pembubaran secara masif dan strategis seperti terhadap PKI.)

Bung Karno pun memercayai para perwira tinggi militer dan bahkan juga terhadap eyang saya Soeharto yang menjadi tangan kanannya. Namun, karena kecerdasan eyang saya Soeharto, maka Soeharto pun (1) memanfaatkan kedekatannya dengan Bung Karno, dan (2) menjaga jarak persaingan di dalam TNI sehingga (3) tak ada yang mampu melihat posisi strategis sebelum dan pasca G30S, serta (kelak) setelah peristiwa Supersemar ketika (4) kekuasaan Presiden Bung Karno ditelikung dan dipreteli.

Oleh karena itu, Bung Karno demi Indonesia dan untuk mencegah pertumpahan darah anak-anak bangsa selanjutnya memberikan surat perintah untuk pemulihan keamanan kepada eyang saya Soeharto (yang sebenarnya sudah diberikan sejak 16 Oktober 1965). Ini terjadi karena posisi eyang saya Soeharto yang sangat jelas tahu kondisi psikologis kenegarawanan Bung Karno sebagai pendiri NKRI.

Eyang saya Soeharto dengan cerdas mengamati dan menunggu momen tepat untuk menjadi orang nomor satu menggantikan Bung Karno – setelah Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal A.H. Nasution – dimusnahkan. Maka, tidak cukup hanya legitimasi sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat, eyang saya Soeharto memerintahkan tiga orang Amirmachmud, Basuki Rahmat, dan M. Jusuf sebagai orang yang memaksa Bung Karno mengeluarkan surat perintah – yang penting ada tanda tangan Bung Karno – untuk mengambil kekuasaan dari Bung Karno. Hasilnya?

Pasca Supersemar, eyang saya Soeharto menyimpan Bung Karno di Wisma Yasa selama 4 tahun. Bung Karno sejak peristiwa Supersemar tidak diperbolehkan berpidato sebagai Presiden Republik Indonesia. Bung Karno – sebagai pendiri Indonesia – praktis dialineasi dan dijauhkan dari politik, rakyat, dan Indonesia olehBung Karno. Bung Karno yang gemerlap dan flamboyant itu dibiarkan menikmati sunyi dengan hanya ditemani oleh Dewi Soekarno.

Pembatasan dilakukan untuk menemui Bung Karno. Isu dihembuskan bagi siapapun yang mendekati Bung Karno dianggap dekat dengan PKI – yang manjur membuat alineasi dan pengasingan terhadap Bung Karno sukses menggerogoti kebesaran Bung Karno. Bahkan ketika sakit makin parah, Bung Karno pun tak diizinkan menggunakan dokter asing dan keinginan Bung Karno untuk berobat ke Tiongkok dan Uni Soviet bahkan ke Amerika Serikat pun kesampaian sampai ajal menjemput. Sunyi.

Pasca meninggalnya Bung Karno pun, Bung Karno tidak diizinkan dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata. Bung Karno diasingkan jauh dari Ibukota: Blitar. Sunyi. Pasca mengambil alih kekuasaan, eyang saya Presiden Soeharto pun membatasi gerakan politik apapun yang tak sesuai dengan tujuannnya. Anak-anak Bung Karno dan keluarganya dilarang berpolitik. Parpol PKI dilarang. Merger parpol dipaksakan dengan Golkar, PPP dan PDI saja. Pseudo-politik dan demokrasi pun berlangsung selama 32 tahun.

Terkait dengan penyingkiran, eyang saya Presiden Soeharto dengan cerdas tidak memberlakukan pengadilan kepada para anggota PKI. Dengan demikian tidak banyak dokumen. Bukti dokumen peradilan di kemudian hari justru menjadi kontroversi termasuk kesaksian Soebandrio, dll. Dalam melanggengkan kekuasaannya, eyang saya Presiden Soeharto pun menyingkirkan M. Jusuf, Basuki Rahmat, dan memanfaatkan Amirmachmud dan M. Panggabean untuk memupuk kekuasaannya. Jenderal M. Jusuf praktis tersingkirkan sampai akhir hayatnya. Bahkan perwira tinggi hebat, Sarwo Edhy Wibowo pun disingkirkan meskipun berperan membantu melakukan pembersihan dan pembunuhan ratusan ribu nyawa.

Jadi, dengan demikian peristiwa G30S tetap gelap, pun juga Supersemar. Dalam peristiwa G30S dan pasca Gestapu kecerdasan eyang saya Soeharto membuat dirinya paling diuntungkan oleh peristiwa G30S hingga mampu menyingkirkan Bung Karno. Yang terjadi saat itu adalah adu kecerdasan (sekaligus kelicikan) eyang saya Soeharto dengan kenegarawanan Bung Karno yang tak ingin pertumpahan darah anak negeri berlanjut. Hebatnya, tak ada bukti yang terang apapun terkait siapa di balik G30S dan peran apa yang dimainkan oleh PKI, Soeharto, Bung Karno. Gelap. G30S dan Supersemar tak akan pernah terungkap kebenarannya selain kebenaran semu. Hanya temaram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun