Foto itu menjadikan sebagai alat tuduhan penyamaan perlakuan hukum antara Presiden Jokowi dengan rezim SBY. Tontonan foto Gayus yang tersebar di media memiliki implikasi politik yang begitu kuat: pemerintahan Presiden Jokowi dipersepsikan sama dengan rezim SBY yang tidak melakukan tindakan pembenahan hukum. Publik melihat Presiden Jokowi tidak bertindak menangani persoalan hukum di Indonesia. Itu yang tergambar di benak publik. Untuk itu maka secara cepat berbagai instansi melakukan tindakan tegas terhadap Gayus Tambunan yakni isolasi di penjara dengan pengamanan maksimal khusus narkoba: Gunung Sindur.
Seperti sejak lama, korupsi adalah lawan kemanusiaan. Kekejaman akibat korupsi adalah terlantar dan kemiskinan absolut bagi jutaan orang. Rakyat bermulut menganga kelaparan versus segelintir manusia kaya berfoya-foya dengan kroni dan teman-teman mereka. Gayus Tambunan adalah salah banyak dari bagian korupsi dan sistem korupsi. Gayus Tambunan adalah ekor, badan, dan kepala dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tindakan Gayus Tambunan itu menarik bagi media, bagi pemerhati korupsi dan bagi rakyat Indonesia.
Tontonan Gayus Tambunan yang tersebar di media memiliki implikasi politik yang begitu kuat: pemerintahan Presiden Jokowi sama dengan rezim SBY. Publik melihat Presiden Jokowi tidak bertindak cukup untuk menangani persoalan hukum di Indonesia. Politik hanyalah upaya membuat fakta dan kesan menjadi berkesan. Politik adalah tentang penggambaran dan fakta yang dilihat oleh rakyat melalui media. Media menjadi mata dan sekaligus etalase politik. Dan .., politik adalah tentang kepentingan antara untuk kesejahteraan rakyat dengan kesejahteraan pribadi dan golongan.
Presiden Jokowi adalah presiden yang berani bertindak dan melawan korupsi dengan strateginya. Strategi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam melawan korupsi dibarengi dengan tindakan. Pemberantasan korupsi harus memerbaiki pula birokrasi yang menjadi sumber korupsi. Birokrasi itu ada di semua level dan kementerian. Birokrasi adalah para aparat. Yang menjadi sorotan paling penting dari rakyat adalah: penegakan hukum.
Penegakan hukum selama 10 tahun rezim SBY tidak menyentuh keseluruhan sistem yang dibangun. Akibatnya, korupsi menjadi bagian yang tak terpisahkan oleh fakta penegakan hukum dan praktik lapangan terkait dengan perlakuan hukum. Gayus adalah sisa dari masa lalu rezim SBY. Sedang di Kompasiana tetap ramai dan heboh karena para Kompasianers memiliki berbagai ragam ideologi dan kepentingan.
Pun juga penyebab lainnya adalah lack of ability to see between facts and phenomena terkait Pakde Kartono dan Gayus Tambunan. Akibatnya, terjadi berbagai pilihan menjadi empat kubu. Karenanya, melihat berita Pakde Kartono di Kompasiana dan Gayus Tambunan tidaklah salah menimbulkan perpecahan di Kompasiana menjadi empat kubu. Sementara Pakde Kartono tetaplah Pakde Kartono meskipun Gayus Tambunan akhirnya diisolasi beberapa hari di Gunung Sindur.
Yang terpenting dari munculnya foto Gayus itu adalah implikasi politik yang memengaruhi Presiden Jokowi. Ketegasan aparat di bawah Presiden Jokowi menunjukkan kendali kuat Presiden Jokowi atas masalah hukum. Akibatnya: senyap. Di sisi lain gempita dan heboh di Kompasiana. Dan itu sah dan pilihan silakan lanjutkan!!!
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H