Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Solusi Sebut Tuhan: Tuhan dari Banyuwangi atau Tuhan Pencipta

22 Agustus 2015   12:30 Diperbarui: 22 Agustus 2015   12:49 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="A girl I Sumber Imgkids.com"][/caption]

***lalu kalian tanyakan tentang kebimbangan menyebut kata tuhan

karena ada lelaki bernama tuhan dari banyuwangi blambangan

yang kalian tahu selama ini tak ada terpikir kata tuhan

kepada seorang bayi kata tuhan disematkan

janganlah bimbang dan ragu menyebut kata tuhan

oh karena tuhan adalah kata untuk identifikasi konsep tentang tuhan

kata tuhan adalah kata untuk penyebutan tentang obyek keyakinan

kata apapun termasuk kata tuhan adalah pengodean

tentang kata berdasar kebudayaan dan peradaban kemanusiaan

maka muncul kata got god dieu gusti dewa krisna tuhan pangeran

semua mengidentifiikasi menunjuk pada satu makna kekuasaan

maka ketika muncul nama tuhan dari orang blambangan

janganlah kau jengah menyebut kata tuhan

karena kata tuhan dalam doa dan keyakinan yang diucapkan

adalah konsep berbeda dengan tuhan lelaki dari blambangan

yakinlah bahwa ketika kau menyebut tuhan

yakinlah bahwa yang kau tuju adalah tuhan

untuk agama, iman, kebudayaan, kemanusiaan dan keyakinan

bukan tuhan nama lelaki anak dawiyah dan jumhar bernama tuhan

salam bahagia ala saya dalam nama tuhan

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun