Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

(Merah Putih RCT) Merdeka Jiwa, Merdeka Raga, dan Merdeka Berdoa

17 Agustus 2015   13:43 Diperbarui: 17 Agustus 2015   13:50 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="The Prayer I Sumber Dreamtime.com"][/caption]

***lalu kalian minoritas tanyakan tentang makna merdeka

oh makna merdeka ada pada kemerdekaan jiwa bangsa

dan makna merdeka ada pada kebebasan berdoa

bagi raga dan jiwa makna merdeka

ketika skb tiga menteri dicabut dari keputusan bersama

hingga setiap orang bisa beribadah di kuil pura masjid klenteng sinagog gereja

agama sebagai rakhmat sekalian alam dijadikan pusaka

yang dijunjung tinggi dalam kehidupan bangsa bhineka tunggal ika

hingga semua mendirikan tempat beribadah dengan merdeka

tuhan tidak pernah larang berdirinya masjid gereja kuil sinagog klenteng pura

namun bagi umat yang tak punya tempat ibadah jangan nelangsa

ketahuilah bahwa di mana pun kalian bisa berdoa

doa tak harus di tempat beribadah gedung megah bernama

tuhan ada di mana-mana dan di dalam jiwa

maka ketika tempat ibadah dirobohkan tidak berdiri untuk memuja

pujalah pujilah tuhan di mana pun kalian berada

karena hanya manusia butuh tempat ibadah gedung segala

tuhan tidak pernah membutuhkan tempat untuk berdoa

maka berdoalah kalian wahai minoritas di mana-mana

bahwa tuhan tidak membutuhkan tempat berdoa

berdoalah penuh bahagia meskit tanpa tempat ibadah berdoa

makna merdeka bagi minoritas adalah kebebasan beragama

salam bahagia ala saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun