Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sabda Sultan HB X: Menjawab Tuduhan Wahyu dari Allah SWT Bohong

12 Mei 2015   11:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08 3934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maka pada sabdaraja pertama, Sultan HB X menyebutkan bahwa urusan suksesi dan penunjukan raja Jogja adalah sepenuhnya hak Sultan HB X. Tak ada orang selain Sultan HB X yang berhak mengatur pergantian Sultan Jogja. Dengan demikian dapat dipastikan penentangan terhadap sabdaraja dan sabdatama dan dawuh Sultan HB X tak akan berhasil. Keputusan Sultan HB X untuk mengangkat GKR Mangkubumi (GPR Pambayun) menjadi Ratu Jogjakarta dipastikan tak akan terelekkan. GKR Hemas tetap akan menjadi Ratu Jogjakarta. Terkait wahyu yang dianggap kontroversial, wahyu yang disebut oleh Sultan HB X adalah kata lain bermakna petunjuk dari Allah SWT yang medium pesannya melalui pesan mistis para leluhur.

Hal ini disebabkan Sultan HB X berpasrah dan akhirnya semuanya berubah termasuk silsilah keturunan raja dari Ken Arok, Majapahit, Pajang terputus dengan GKR Hemas sebagai pancer silsilah baru raja/ratu Mataram. Dan itu didapatkan melalui wahyu yang tak dapat ditolak oleh Sultan HB X sekalipun yang takut untuk tak menyampaikan. Maka khalayak ramai yang tak paham kosmologi dan sosiologi mistis Jawa dan Kejawen tak usah ikut berkomentar tentang wahyu jika tak memahami mistisisme Jawa dan keyakinan Kejawen dan sufisme Islam yang dianut oleh Sultan HB X seperti diuraikan oleh Ki Sabdopanditoratu.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun