Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pentingnya Jokowi, SBY, Bung Karno sebagai Target Penyadapan CIA: Analisis Intelejen

9 November 2013   10:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:24 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi disadap. SBY disadap. Bung Karno, Angela Merkel, Francois Hollande dijadikan target penyadapan sebagai bagian dari operasi spionase dan intelejen CIA. Mereka menjadi target operasi intelejen Barat, AS, Australia, Inggris dan Jepang. Operasi spionase dan intelijen serta kontra intelejen pun sebenarnya juga dilakukan oleh BIN baik terhadap diplomat maupun individu asing dan dalam negeri. Maka, heboh tentang penyadapan terhadap SBY dan para pemimpin Asia Tenggara kali pertama disampaikan oleh Edward Snowden dipastikan kebenarannya. Yang menjadi pertanyaan untuk apa Jokowi dan SBY disadap dan dimata-matai serta kegiatan spionase dilakukan terhadap mereka?

Sebelum membahas tentang pentingnya penyadapan dan perlakuan memata-matai atau spionase dan intelejen, perlu diketahui sedikit tentang teknik spionase. Berikut disampaikan contoh kegiatan spionase atau intelejen khusus dan strategis. Operasi khusus mencokok Ratu Atut misalnya melibatkan dua tindakan sekaligus, spionase dan intelejen. Kegiatan spionase rutin oleh beerbagai instansi dikumpulkan untuk melawan informasi dan data intelejen baru - tujuannya untuk mendapatkan ‘keakuratan' informasi dan data. Pada saat yang bersamaan - kalau Ratu Atut cerdas, karena dia memiliki uang bejibun tak berseri, dia akan melakukan kegiatan mengacaukan data dan informasi dengan melakukan kegiatan kontra spionase dan intelejen.

Maka untuk kepentingan KPK mencokok Ratu Atut, maka operasi khusus dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait kegiatan dan orang-orang dekat Ratu Atut. Setiap pembicaraan (rahasia yang biasanya secara langsung atau melalui telepon) terkait penyelamatan diri Ratu Atut yang didiskusikan dengan para kepala SKPD baik di tingkat Provinsi Banten dan kabupaten/kota. KPK bekerja sama dengan aparat penegak hukum di Imigrasi, Kejaksaan, Kepolisian - karenanya banyak anggota penyidik KPK berasal dari Polri dan Kejaksaan - untuk mengumpulkan informasi dan bahkan barang bukti.

Untuk itu, KPK akan melokalisir para tersangka dan saksi. Akil Mochtar, istri Akil Mochtar Ratu Rita, Tulek Wawan, Rahmi Diani istri Tulek Wawan, Sopir Akil Mochtar Daryono, satpam, dan serangkaian orang, bahkan secara diam-diam istri Daryono pun dimintai keterangan. Itu disebut lingkaran satu. Lingkaran berikutnya adalah rekan-rekan kerja Akil Mochtar. Dari informasi itu, maka KPK mengembangkan ‘hubungan dan keterkaitan' antara satu dan lainnya.

Dunia spionase dan intelejen memiliki tujuan strategis untuk mengetahui di muka - sebelum kebanyakan orang mengetahui. Kasus ditangkapnya pejabat Bea Cukai Heru Sulistono menjadi contoh bagaimana intelejen memata-matainya. Pekerjaan lintas instansi dari Imigrasi, Kejaksaan, PPATK, Kepolisian bersama-sama mengintai berdasarkan informasi spionase dan intelejen yang berlangsung setahun lebih.

Contoh lainnya, kasus korupsi daging sapi. Pun dicokoknya Ahmad Fathanah, Luthfi Hasan Ishaaq - dan diamnya para pentolan PKS terkait bukti-bukti pertemuan mereka dengan penyuap di Medan, Malaysia, Singapura, Jakarta beberapa bulan sebelumnya menunjukkan bahwa AF dan LHI sudah dijadikan TO (target operasi) yang lama. Juga keterlibatan Suswono, Hilmi Aminuddin, Ridwan Hakim dan lain-lain termasuk 45 perempuan seperti penyalur teman perempuan dan anggota Ayu Azhari, Maharany Suciono, Anisa, Dewi W, dll. menjadi benang merah intelejen untuk pada akhirnya menetapkan AF dan LHI sebagai tersangka.

Di dunia luar, bagamaimana para teroris Palestina membunuh para atlet Israel di Munchen yang menghebohkan itu sebagai Black September juga diawali oleh operasi yang melibatkan Red Army Jerman Barat dan Neo Nazi yang bekerjasama dengan Palestina. Sejak awal kepala delegasi Olimpiade Munchen Shmuel Lalkin telah mengkhawatirkan letak pemondokan para atlet Israel di Olympic Village yang relatif terisolasi dan jauh dari pengamanan. Ternyata kekhawatiran Lalkin benar - karena Lalkin adalah anggota badan intelejen Israel Mossad. Maka 11 atlet Israel ditawan dan dibunuh. Itu adalah operasi Intelejen yang direncanakan - dengan kegagalan kontra intelejen. Sejak kekalahan ‘Mossad' saat itu seluruh kegiatan operasi kontra intelejen Israel Mossad melawan teroris Palestina dan Timur Tengah tak pernah kalah.

Di Indonesia, Soekarno adalah target CIA. Kejadian di Bandara Washington ketika Bung Karno meminta John F Kennedy untuk menjemputnya di Bandara merupakan bukti kekuatan insting intelejen Bung Karno. Bung Karno pun dijemput oleh JFK dan satu kendaraan limo terbuka dengan JFK. Bung Karno sebagai pemimpin Republik terbesar ketiga di dunia waktu itu jelas menjadi target dan bahaya. Fakta berikutnya menunjukkan JFK terbunuh ketika berkendaraan limo terbuka. Insting intelejen Bung Karno juga tampak dengan kebiasaannya mengenakan kacamata hitam ‘sun glasses' ketika Bung Karno di luar ruangan di mana pun berada ketika sudah menjadi presiden.

Bahkan foto-foto semua menunjukkan Bung Karno mengenakannya ketika bertemu Presiden Kennedy, Pandit Nehru, dan sebagainya. Bahkan ketika berhaji di padang Arafah pun Bung Karno mengenakannya. Pidato di lapangan Ikada pun - ketika Bung Karno digranat hanya beberapa detik sebelum dilempar. Fungsi kaca mata hitam adalah lebih awas mengamati secara psikologi. Maka semua pengawal di seluruh dunia sekarang mengenakan kaca mata hitam sun glasses.

Jokowi. Apa pentingnya Jokowi disadap? Jokowi perlu sekali disadap dan dimata-matai karena Jokowi memiliki nilai jual dan asset dalam dirinya yang mampu mengubah peta politik ekonomi dan dunia. Intelejen selalu mengumpulkan ‘informasi dan data' awal jauh sebelum ‘TO' dibutuhkan - atau tidak dibutuhkan. Amien Rais pun pada awal reformasi menjadi TO CIA karena dia memiliki kesempatan menjadi pemimpin waktu itu - kini informasi terkait Amien Rais sudah dinilai sebagai ‘junks - sampah' yang tak diperlukan lagi di kalangan intelejen, mengingat peran AR yang sudah menyusut.

Amerika Serikat dan Australia perlu mengetahui sejak awal ‘isi kepala' Jokowi dan SBY. Pembicaraan Jokowi di antara para politikus PDIP dan teman serta anggota keluarga perlu diketahui. Dengan demikian kecenderungan Jokowi bisa dilihat dan diketahui dari awal. Informasi inisial ini memiliki nilai intelejen tinggi yang dapat digunakan untuk menentukan sikap hubungan antar bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun