Para pendengar Radio Australia, yang budiman.
Maka di kemudian hari diharapkan di Hindia Belanda, para perempuan mendapatkan pencerahan dan membongkar sistem hukum yang berperspektif laki-laki. Bahkan di dalam Volksraad - Dewan Rakyat di Hindia Belanda - tidak ada perwakilan perempuan, sebagaimana yang terjadi di belahan Dunia lainnya.
Zaman sekarang ini hanya Ratu Belanda dan para Ratu yang berkuasa secara turun-temurun di Eropa yang bisa menjadi pemimpin. Bukan tidak mungkin dengan pendidikan yang baik di belahan Dunia Timur akan muncul pemimpin dari kalangan perempuan. Bahkan mungkin akan ada Bupati dan Residen perempuan yang karena ilmunya - berkat pelajaran dari Kartini - akan ditunjuk oleh Gubernur Jenderal di Batavia.
"Kres kreek kresh..sud a ara pen de.." suara radio mati hilang dari udara karena kehabiasan tenaga.
"Wah sayang habis baterei. Listrik dari Jawatan Listrik Timor Portugis!" kata Alkatiry dengan muka kecewa.
Berita tentang Kartini menarik Fairuz muda. Dalam bayangan Fairuz, dia merasa beruntung bisa bersekolah di sekolah umum, berlatar belakang pendidikan Katolik-Portugis. (Mau lanjut nggak ini Novel ditujukan untuk naskah Film)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H