Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Andi Mallarangeng, Nazaruddin dan Telaah Numerologi Para Koruptor

23 Desember 2012   12:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:09 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar orang tahu Muhammad Nazaruddin adalah koruptor. Demikian pula Andi Mallarangeng -meski baru tercatat sebagai calon koruptor. Ternyata perhitungan numerologi menunjukkan bahwa baik M. Nazaruddin maupun Andi Mallarangeng memiliki jumlah angka numerologi 1 dan 3, yang berarti punya kecenderungan sebagai koruptor.

Untuk itu, pesan moralnya adalah berhati-hatilah memberi nama kepada anak-anak. Nama memberi makna yang dalam pada diri manusia. Walau sesungguhnya jiwa manusia tidak memiliki nama di tempat asal dan kediaman jiwa. Ada temuan menarik dari nama menurut perhitungan. Perhitungan dilakukan berdasarkan numerology - ilmu tentang nomor dan angka. Terdapat tanda dari nama-nama para koruptor yang ternyata mengarah pada kesimpulan tertentu berdasarkan perhitungan angka numerology rumit.

Nama yang memiliki jumlah angka akhir antara 1,2,3,5,9 memiliki kecenderungan - dengan bukti nama-nama para koruptor - menjadi koruptor di Indonesia. Sebagai contoh Muhammad Nazaruddin berdasarkan numerology rumit ternyata memiliki nilai 100=1+0+0=1. M. Nazaruddin ini ternyata menjadi kartu mati Partai Demokrat dengan membuka borok dan aib Partai Demokrat. Kaitan dengan tertangkapnya Nazaruddin di Cartagena, Kolombia pun ketika dihitung bahwa angkanya 234=2+3+4=9. Masuk ke dalam angka buruk secara numerology. Juga Gayus Tambunan memiliki jumlah angka numerology 10=1+0=1. Jadilah dia koruptor.

Andi Alfian Mallarangeng dengan perhitungan akhir jumlah angka 21= 2+1=3 artinya tersangka koruptor Hambalang. Angelina Patricia Sondakh dengan angka numerology 41=4+1=5 koruptor Wisma Atlet. Jaksa Urip Tri Gunawan berangka jumlah 23=2+3=5 juga sebagai koruptor. Artalyta Suryani dengan jumlah numerology 90=9+0=9 juga koruptor. Djoko Sugiarto Tjandra alias Joe Chan yang berani mengubah nama hoki berjumlah 26=2+6=8, dengan menjadi Joe Chan angka itu menjadi 12=2+1=3, maknanya hoki pelarian Djoko Tjandra akan berakhir pada angka 4 atau 5 pada dua ekor angkanya.

Aulia Pohan, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dengan angka 41=4+1=5 menjadi koruptor BI. Miranda S. Goeltom dengan angka 81=8+1=9 sebagai deputi gubernur BI juga koruptor. Nunun Nurbaeti memiliki angka numerology 23=2+3=5 juga tersangkut korupsi. Yang aneh adalah Anwar Nasution yang terbebas dari jerat hukum walau hadir dalam rapat Dewan Gubernur untuk para pesakitan karena Anwar Nasution memiliki angka 44=4+4=8 artinya tak ada akhir. Lolos. Anwar Nasution jutru menjadi whistle blower tapi tak dijerat hukum. Berbeda dengan rekan-rekan dewan gubernur BI yang dipenjara.

Itulah sekedar contoh. Maka berhati-hatilah memberi nama anak. Jika perlu konsultasikan dulu dengan ahlinya agar anak-anak kita memiliki nama sebagai doa. Numerologi melibatkan bintang shio tanggal lahir, jam kelahiran, dan sebagainya yang memiliki parameter khusus. Ketahuilah numerology keberuntungan dan kesialan Anda dan itu akan lebih baik bagi Anda. Percaya? Tidak? Percaya? Terserah Anda sidang pembaca.

Perhitungan empiris kepada para koruptor menghasilkan 89% para koruptor memiliki angka akhir 1,2,3,5,9. Maka berhati-hatilah. Salam bahagia dalam angka 23-12-2012=12=1+2=3! Angka ini netral karena hanya tanggal semata tak dihubungkan dengan obyeknya, manusia. Jadi tak usah takut dengan angka tanpa jiwa. Misalnya menghindari angka 4, 13, 14 dan seterusnya adalah konyol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun