Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

DPR, Andi Mallarangeng, dan Adam Lanza: Refleksi Penembakan Connecticut dan Korupsi

16 Desember 2012   01:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:35 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karenanya anggota DPR yang koruptor dan Andi Mallarangeng serta kawan-kawan di DPP Partai Demokrat melakukan korupsi karena memiliki senjata berupa ‘kekuasaan dan dominasi atas rakyat dan hukum yang lemah'. Jadi kejahatan mereka memang setara dengan pembunuh semacam Adam Lanza dan para koruptor itu pantas dihukum mati saja, seperti di China misalnya. China telah memahami betapa'senjata berupa dominasi dalam jiwa para penguasa atas yang lemah' akan menyebabkan budaya korupsi.

"Karenanya, jangan beri kesempatan kepada para penguasa lalim dan sakit jiwanya seperti Adam Lanza. Jika kita dianggap lemah, dengan enaknya para penguasa, anggota DPR, menteri dan bahkan presiden akan merampok dan melakukan korupsi. Rakyat jangan lemah. Kelemahan akan dianggap kesempatan oleh para koruptor yang memang sangat kejam," teriak Pingkan si jelita salah satu istri dari empat istri Dai yang tiba-tiba nimbrung...

"Mencerahkan sekali...Om Niko...Terima kasih!" kata Monahara si cantik dan Cut Herdiana salah satu istri dari empat istri Dai bersamaan.

Salam bahagia ala saya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun