Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Indah Wanita Jelita (12)

9 Desember 2012   14:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:56 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ngapain kamu di situ?" tanyaku heran.

"Tahukah kamu Sri, saya paling senang berjalan-jalan mengunjungi hotel berbintang. Saya paling menikmati menonton orang lalu-lalang di hotel berbintang. Di Seminyak, di Nusa Dua Bali, di Batam, di Manado dan Batam serta tak lupa di Jakarta. Aku tahu betapa gerakanku di hotel berbintang selalu dipantau oleh CCTV; jadi sebenarnya ketika aku duduk di lobby atau saat menaiki lift dan juga memutari tangga berkarpet tebal juga tak luput dari pengamatan mata security hotel yang kadang tertawa melihat tingkah kita," sahutnya.

Memang kalau dipikir hotel berbintang adalah wilayah publik yang tidak seteril dari pengamatan. Posedur di hotel berbintang yang disebut privasi cuma omong kosong karena sejak mobil melewati pekarangan hotel, mobil itu telah disorot oleh kamera CCTV.

Begitu memasuki area drop off di dekat lobby hotel, maka saat itu juga muka kita akan terpampang di kamera CCTV. Cara menyembunyikan CCTV berbeda antara hotel berbintang dan minimarket. Di minimarket CCTV dipasang tanpa adanya upaya penyembunyian. Sedangkan di hotel berbintang, kamera CCTV ditempatkan dalam posisi yang tidak mencolok. Bisa juga kamera CCTV dikamuflasekan dengan lampu bahkan ditempatkan di sekitar lampu yang dengan demikian tak mampu dilihat secara jelas.

Maka saya paling senang berteman dengan chief security hotel berbintang. Aku bisa mendapatkan gambar-gambar indah para selebritas dan para pejabat. Bahkan koridor hotel berbintang juga dipasangi CCTV yang bisa dengan mudah mengidentifikasi siapa pengguna kamar dan siapa yang bertamu. Contohnya, hotel di bilangan Senayan yang megah itu menjadi tempat menginap para bupati dari Papua. Jika akan bertemu dengan bupati dari Papua, datanglah ke tempat ini.

Setiap hotel memiliki karekteristik penghuninya. Hotel di daerah Dharmawangsa merupakan hotel tempt berkumpul para mantan pejabat dan pesohor serta anggota DPR. Demikian pula hotel bermerek di Casablanca di seberang Mal Ambassador menjadi langganan para eksekutif dan pejabat yang ingin menikmati privasi.

Tarif hotel yang relatif mahal justru dianggap tingkat privasinya tinggi. Itu tidak benar. Yang ada adalah persebaran CCTV di semua tempat. Makanya KPK dengan mudah akan mengejar para koruptor karena gaya mereka yang selalu ingin menikmati kehidupan duniawi. Maka tidaklah heran, bahwa jika kita mau melihat calon koruptor, analisis saja gaya hidup para koruptor itu.

"Loh apa contohnya gaya hidup yang menunjukkan gaya para koruptor?" tanyaku.

Para koruptor selalu memanfaatkan uang dengan cara berfoya-foya. Mereka akan menggunakan uang untuk kehidupan duniawi (1) makan makanan enak di restoran papan atas (kasus Nazaruddin), (2) membeli kendaraan di mewah atas rata-rata (Melinda Dee), (3) melakukan pertemuan di hotel-hotel dengan para koruptor lain (Antasari Azhar), (4) berkomunikasi dengan sesama koruptor dengan kode-kode tertentu(Angelina Sondakh), (5) perjalanan keluar negeri (Gayus Tambunan, Arthalita Suryani).

Nah, rutinitas para calon koruptor yang seperti itu lebih mudah bagi KPK dan Kejaksaan dan Kepolisian untuk melakukan penyadapan.

"Oh, jadi kamu ke hotel-hotel itu untuk melihat para calon koruptor ya?" tanyaku keheranan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun