Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anas di Tengah Andi Mallarangeng dan Aceng Eng Ing Eng …

8 Desember 2012   04:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:00 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Papi, apa makna penetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka kasus Hambalang!" pinta Monahara jelita pada ayahnya Sabung, tukang sabung ayam Bangkok tetangga saya.

"Maknanya, pertama KPK jilid ini berani menangkap high profile figures, setelah Angelina Sondakh, Hartati Murdaya, M. Nazaruddin, Irjen Joko Susilo, kini Menteri Negara Pemuda dan Olahraga!" sahut Sabung kali ini tanpa melempar tanggung jawab padaku.

"Sip. Trus.." kataku menyemangati. Kami semua duduk di tanah lapang dekat kandang ayam.

"Kedua, terdapat fakta bahwa KKN, korupsi kolusi dan nepotisme tetap marak di Indonesia. KKN dilakukan dengan berjamaah melibatkan keluarga. Andi bekerjasama dengan saudara kandungnya Zulkarnain Mallarangeng untuk mengorupsi Hambalang!" lanjut Sabung dengan muka serius, seserius ayam Bangkok yang akan diadu. Hi hi hi.

"Trus.." kata Pingkan salah satu istri dari empat istri Dai terlihat senang melihat Sabung menjelaskan sesuatu.

"Ketiga, koneksitas antara Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum akan dicari! Hingga Monas tidak menangis lagi menuntut ‘umpan kualat' berupa ‘seseorang digantung di Monas!" lanjut Sabung.

"Apaan tuh ‘umpan kualat', Om Sabung?" tanya Michael Corleone, si ganteng anak Dai usia 8 tahun, dari salah satu dari empat istrinya, Pingkan ibu muda cantik jelita. Pingkan ini berakhlak lebih mulia dari Hartati Murdaya, Angelina Sondakh yang para koruptor itu.

"Oh, ‘umpan kualat' adalah omongan seseorang yang membuat orang lain kehilangan martabat dan menimbulkan kemarahan umum. Contohnya Anas melecehkan Monas - Monas juga makhluk Allah SWT, hasil karya besar Bung Karno - dia akan kena ‘umpan kualat' pula. Contoh lainnya Sutan Bhatoegana yang menuduh Gus Dur korupsi akhirnya dipermalukan oleh Nahdziyin dan harus meminta maaf ke warga NU. Stigma itu tak akan hilang akibat ‘umpan kualat' dan seumur hidup akan tercatat!" jelas Sabung dengan tenang menjelaskan tentang umpan kualat.

"Trus kalau Andi Mallarangeng apa ‘umpan kualat'nya?" tanya Cut cantik anggun, salah satu dari empat istri Dai, dengan senyum yang menghanyutkan jiwa.

"Andi melecehkan Jusuf Kalla dengan pernyataannya tentang ‘belum pantasnya' Jusuf Kalla maju sebagai capres tahun 2009 yang menuai protes dari sesame warga Sulawesi. Jadi dia terkena ‘umpan kualat' terhadap orang terhormat Jusuf Kalla!" sahut Sabung dengan yakinnya.

Penolakan berkali-kali Andi Mallarangeng bahwa dia tidak terlibat Hambalang telah dilontarkan dalam berbagai kesempatan. Namun melihat mimik muka dan bahasa tubuhnya, orang akan tahu apa yang disampaikannya. Gaya bicara yang lugas, sikap yang cergas, hilang pelan-pelan seiring semakin dekatnya KPK menjerat dirinya. Bantahan yang menyatakan dirinya ‘tidak terlibat' pada waktu sebelumnya berubah menjadi ‘kita serahkan pada mekanisme hukum' pada awal bulan lalu. Dua hari yang lalu KPK menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga sebagai tersangka kasus Hambalang.

Muhammad Nazaruddin, dulu Bendahara Partai Demokrat, sang wistle blower menyebut banyak nama termasuk high profile fugures Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum.

"Lalu apa makna selanjutnya?" tanya Bang Dai sambil memeluk John Corleone, salah satu anak Dai dari sembilan anaknya.

"Kita menunggu kejatuhan orang-orang yang kualat dan tak mampu mengendalikan nafsu!" sahut Sabung tenang, setenang ayam jagoan yang akan diadu.

Ya. Termasuk Bupati Garut Aceng yang melecehkan martabat perempuan pun akan turun pada tanggal 19 Desember 2012 nanti. Masak perempuan hanya dinilai sebagai satu keratan daging yang disebut perawan. Duh. Perempuan dijadikan objek seksual yang tak pantas. Itu ‘umpan kualat' Aceng. Kini link Proyek Hambalang tengah mengarah pada Anas Urbaningrum. Pernyataan M. Nazaruddin tentang keterlibatan Anas Urbaningrum tentang Hambalang!

Umpan kualat Anas Urbaningrum selain terhadap Monas - lambang kebanggaan perjuangan Indonesia yang diejek oleh Anas Urbaningrum sebagai tempat penggantungan dirinya jika terbukti - juga pernyataan Anas yang mengatakan omongan M. Nazaruddin sebagai ilusi, mimpi dan fiksi! Ingat, kata adalah makhluk hidup yang tak boleh disepelekan.

Kata adalah makhluk hidup seperti kata Bang Niko! Jangan sembarangan melecehkan apapun, paling penting jangan melecehkan ‘kata', karena kata adalah ‘Kalam', kata adalah ‘Firman'.

"Jadi firman dan kata-kata itu telah menggenapi dirinya ya Bang Sabung?" tanyaku dengan antusias mendengar pernyataannya yang filosofis.

"Papi...jadi bagaimana kesimpulan kasus Andi Mallarangeng ini? Apakah akan menyeret orang lain sebagaimana disebutkan oleh M. Nazaruddin?" tanya Monahara si jelita dengan sabar dan berbinar.

"Bisa jadi Andi Mallarangeng akan mengorbankan diri dan menutup pintu bagi keterlibatan Anas Urbaningrum. Tapi maukah Andi Mallarangeng pasang badan untuk Anas Urbaningrum?" sahut Sabung.

"Yang terpenting adalah Andi Mallarangeng sama dengan Aceng dalam ketidakmampuan menjaga nafsunya. Andi Mallarangeng tentang nafsu kekuasaan dan uang. Aceng tentang nafsu terhadap pelecehan etika terhadap kehormatan perempuan. Akhirnya ya eng ing eng....." sahut Dai menimbrung sambil melempar kaleng sarden kosong yang mengenai foto Menpora yang dipajang di tembok dekat kandang ayam.

Di dekat kandang ayam itu terpampang 7 nama yang disebut Nazaruddin soal Proyek Hambalang. Satu per satu, begitu ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, foto itu akan dilempari kaleng Sabung and the Club of Kandang Ayam.

"Makna berikutnya: Partai Demokrat semakin meradang dan namanya semakin terpuruk!" pungkas John Corleone si ganteng usia 7 tahun anggota Keluarga Dai meneruskan bisikan aku.

Salam bahagia ala saya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun