Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

La Nyalla dan KPSI, Belajarlah dari Suku Baduy

24 November 2012   10:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:44 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Larangan (3) menggunakan alat elektronika juga kearifan masa lampau yang diyakini sebagai alat untuk menekan global warming, pemanasan global karena pembuatan alat-alat elektronik dan teknologi merusak lingkungan.

Kecintaan terhadap lingkungan diwujudkan dalam kewajiban memakai pakaian produksi sendiri dengan warna hitam/gelap/putih dengan disain standard berlaku turun temurun. Warga Baduy dilarang (4) memakai pakaian modern.

Puncak keyakinan dan pusat kepercayaan Sunda Wiwitan suku Baduy ada pada Pu'un, kepala spiritual Suku Baduy. Pu'un menjadi bagian dari kelanjutan dan wakil dewata di Bumi. Nu Ngersakeun adalah tuhan tertinggi yang bersemayam di Buana Nyungcung. Inti ajaran Sunda Wiwitan dikuasai sepenuhnya oleh Pu'un. Tidak ada ritual khusus yang dilakukan oleh warga Baduy. Hanya Pu'un dan para tokoh adat tertentu yang menjalankan dan berkewajiban untuk mengadakan ritual. Warga tidak melakukan perayaan apapun.

Penyembahan pun tidak ada. Yang ada adalah pemahaman yang disampaikan oleh Pu'un berupa ajaran (1) cinta kasih antar sesama, (2) tata karma dalam bertindak dan berperilaku sederhana, (3) berbahasa dan berbudaya sederhana sesuai ajaran leluhur, (4) undak usuk tatanan dalam berkeluarga dan kekeluargaan yang berkenaan dengan tugas dan tanggung jawab, misalnya seorang pemuda yang sudah menikah harus memiliki atau membuka ladang untuk kebutuhan keluarga, (5) selanjutnya masyarakat Baduy memahami wiwaha yudha naradha yakni memahami sebab dan akibat dari suatu perbuatan yang berkenaan dengan pengendalian hawa nafsu.

Arca Domas adalah tempat pemujaan tertinggi yang dirahasiakan tempatnya dan hanya Pu'un dan tetua adat yang setahun sekali melakukan pemujaan.

Konsep agama Baduy ini sungguh patut ditiru oleh masyarakat modern. Konflik tentang kebenaran diletakkan pada pragmatisme kehidupan yang alami dan ramah kepada alam dan lingkungan. Hidup bagi masyarakat Baduy adalah mengarungi waktu yang pendek. Pu'un diletakkan sebagai wakil tuhan atau dewa yang mumpuni. Tak ada kewajiban bagi warga Baduy untuk beribadah. Pu'un lah yang melayani warga secara spiritual tanpa memberi kewajiban dan beban kepada pengikutnya untuk sibuk melakukan ritual yang justru sering membebani.

Manusia dianggap sebagai bagian dari alam, lahir, hidup, dan mati. Kematian adalah akhir dari kehidupan dan menyatu dengan alam. Oleh sebab itu tempat penguburan orang Baduy dalam tidak dipuja sebagai sesuatu yang istimewa. Orang meninggal sebagai pertanda berakhirnya kehidupan manusia dan tak ada yang perlu dikenang. Maka dalam mitologi suku Baduy tidak dikenal Pu'un terhebat dan Pu'un paling hebat karena tugas Pu'un tidaklah pernah berubah secara turun-temurun.

Konsep hidup setelah mati pun tidak menjadikan kegalauan warga Baduy. Buana Larang sebagai tempat paling rendah dalam konsep kosmologi dan keyakinan suku Baduy merupakan neraka yang tempatnya pun tidak jelas.

La Nyalla perlu merenung dan kalau perlu pergi melihat suku Baduy untuk berdialog dan memohon petunjuk kepada Pu'un tertinggi di Ciketawarna, Cibeo dan Cikeusik. La Nyalla sebenarnya sudah sangat maju dan jika belajar tentang kearifan suku Baduy maka La Nyalla akan segera sadar bahwa dia telah sangat beruntung menjadi manusia yang jauh memiliki pemahaman. Namun nyatanya La Nyalla tak mampu tampil melebihi suku Baduy.

La Nyalla harus belajar dari suku Baduy terutama hal-hal sebagai berikut agar sadar tingkah lakunya buruk dengan merenungi ajaran Pu'un berupa (1) cinta kasih antar sesama, (2) tata karma dalam bertindak dan berperilaku sederhana, (3) berbahasa dan berbudaya sederhana sesuai ajaran leluhur, (4) undak usuk tatanan dalam berkeluarga dan kekeluargaan yang berkenaan dengan tugas dan tanggung jawab, misalnya seorang pemuda yang sudah menikah harus memiliki atau membuka ladang untuk kebutuhan keluarga, (5) selanjutnya masyarakat Baduy memahami wiwaha yudha naradha yakni memahami sebab dan akibat dari suatu perbuatan yang berkenaan dengan pengendalian hawa nafsu.

"Iya agar dia belajar kebenaran ya, Papi? Soalnya omongan dan perbuatan La Nyalla selalu beryolak belakang," teriak Michael Corleone (7 tahun) yang ikut memanggil Sabung sebagai Papi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun