Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Beye, Nazaruddin, Nyi Roro Kidul: Pelajaran Buat Koruptor

30 Oktober 2012   15:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:12 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah tulisan tentang korupsi dan merupakan kisah nyata yang dialami seseorang. Inti tulisan ini adalah betapa korupsi dan koruptor mengotori jiwa dan pada akhirnya akan menyengsarakan diri para koruptor. Selamat membaca.

Atlantis dan Ratu cantiknya, Nyi Roro Kidul menarik orang dan ilmuwan di seluruh dunia. Atlantis itu ditemukan oleh Pak Beye dalam perjalanan spiritualnya. Mari kita ikuti kisahnya.

Aku tengah bersemedi dan nggagrak sukma. Namun aku dikagetkan oleh deru mobil memasuki rumahku. Seingatku aku telah memerintahkan pada cantrik-cantrik dan pembantuku untuk tidak menerima siapapun saat aku nggagrak sukma - suatu ritual mengeluarkan nyawa dan roh dari badan. Terpaksa saya kembali ke dalam badanku.

Lalu saya melongok keluar pintu ketika beberapa kendaraan Paspampres diparkir di halaman rumahku yang lapang. Ini kali pertama aku melihat pasukan yang tegap dan berambut cepak memasuki rumahku.

Dalam nggagrak sukma tadi aku menengok kehidupan masa lalu Kerajaan Mataram dan Yogyakarta. Yang menarik adalah salah satunya tentang kehidupan Sri Sultan Hamengkubowono IX, HB X, Mangkunegoro dan beberapa raja Ngayogyakarta Hadiningrat yang tidak memiliki permaisuri dan hanya memiliki puluhan garwo ampil alias gundik adalah kisah yang sangat menarik untuk ditelusuri.

"Silakan Nak Beye, duduk. Ada apa kiranya Nak Beye menghadap aku?" tanyaku ringan memersilakan duduk kepada tamu yang tak diundang.

Pak Beye menjelaskan maksud kedatangannya. Dia bercerita bahwa tadi malam dia bermimpi menikah dengan Nyi Roro Kidul.

"Nyi Roro Kidul. Oh. Benar. Itu pasti Nyi Roro Kidul. Beliau tidak pernah masuk ke dalam mimpi kecuali benar-benar beliau. Para jin menyingkir dan tidak mampu menandingi kekuatan Nyi Roro Kidul. Jadi, Nak Beye, mimpimu itu benar. Bahkan itu bukan mimpi kamu, tapi kenyataan yang hadir dalam mimpi kamu, Nak Beye!" jelasku pada Pak Beye.

"Jadi apakah saya harus menikah dengan Nyi Roro Kidul, Ki?" tanya Pak Beye penasaran.

Kebetulan sekali tadi sehabis aku melakukan ritual nggagrak sukma aku mendapatkan gambaran nyata kehidupan masa lalu para sultan. Maka aku ceritakan yang aku lihat kepada Pak Beye.

"Tuan, kenapa para sultan tidak memiliki permaisuri?" tanya Pak Beye padaku sambil bersimpuh di hadapanku. Pak Beye tak berani menatap mataku. Memang peraturanku seperti itu. Hanya satu atau dua orang yang berani menatap mataku.

"Nak Beye, kamu tahu, karena adat mistik menyaratkan Sultan Yogya memeristri Nyi Roro Kidul alias Ratu Laut Selatan!" sahutku menjelaskan.

"Tuan, apakah benar ada Kerajaan Mistis di Laut Selatan alias Samudera Hindia?" tanya Pak Beye penasaran.

Aku paham sekali tentang dunia mistis itu. Mendengar pertanyaan Pak Beye seperti itu aku kasihan, walaupun aku tahu Pak Beye banyak memelihara para dukun yang bejibun banyaknya. Kapan dia harus keluar rumah. Kapan dia harus menjawab pertanyaan. Kapan harus mengeluarkan dan memimpin para pembantunya, Pak Beye selalu berkonsultasi dengan paranormal langganannya.

Tradisi mistis hubungan Keraton Yogya dan Ratu Nyi Roro Kidul adalah hubungan mistis yang selalu dipelihara oleh para penguasa Yogya sejak zaman Panembahan Senopati. Semua Raja Yogya memiliki istri mistis dari Kerajaan Atlantis Selatan.

Pada saat arak-arakan Kirab Jumenengan (pengangkatan) HB IX dan HB X menjadi sultan terjadi peristiwa yang sangat menarik dan misterius. HB IX duduk di sebelah kiri dan memberi ruang kosong. HB tidak duduk di tengah kereta. Pada saat HB X duduk di kereta kencananya, tidak pernah beliau duduk di tengah-tengah. Seolah Sultan menyisakan tempat duduk untuk seseorang. Tempat itu sebenarnya diduduki oleh Nyi Roro Kidul.

Perhatikan pula pada saat acara-acara resmi penting Keraton Yogya. Selalu ada satu kursi di samping Sultan yang dikosongkan. Itu diperuntukkan bagi Nyi Roro Kidul rupanya.

"Oh begitu rupanya ya, Ki? Lalu apa relevansinya aku menikah dengan Nyi Roro Kidul?" tanya Pak Beye lebih lanjut.

"Pernikahan itu sah. Nak Beye sudah menikah dengan Nyi Roro Kidul. Itu pernikahan mistis. Sebenarnya itu pernikahan terhormat dengan jin yang berwujud Nyi Roro Kidul. Itu artinya Nak Beye sudah setingkat dengan para sultan Yogyakarta. Selamat ya Nak Beye. Walaupun Nak Beye bukan berasal dari kasta Raja Jawa dan dari kalangan priyayi, namun dengan pernikahan ini maka kamu sudah setingkat dengan para Raja Yogya. Namun pesanku, jangan mencoba menyaingi dan mengecilkan arti Sultan Yogya. Setingkat dengan sultan bukan berarti Nak Beye itu menjadi sultan!" kataku mengingatkan.

"Oh begitu y, Ki?" timpal Pak Beye.

"Iya!" sahutku.

Lalu Pak Beye menceritakan kenapa dulu ketika mau memreteli kekuasaan Sultan dan Pakualam dengan UU Keistemewaan Yogyakarta denngan nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak berhasil. Rakyat Yogyakarta menolak pemilihan gubernur DIY. Rakyat hanya menginginkan Sultan dan Pakualam diangkat menjadi pemimpin mereka. Gagal memang upaya untuk mengganggu.

"Oh saya jadi tahu sebabnya!" sahut Pak Beye.

"Yak karena biarpun kamu, Nak Beye, sudah menikah dengan Nyi Roro Kidul, namun trah atau keturunan kamu bukan keturunan bangsawan Jawa. Kamu dari rakyat kebanyakan!" jelasku.

Muka Pak Beye merah padam. Semua tahu bahwa temperamen Pak Beye ya memang seperti itu. Tidak tegas. Namun pendendam. Ada juga sifat pengecut dan licik. Rupanya dia telah diberi tahu oleh semua dukun dan paranormal untuk menghadap aku. Aku adalah guru dari semua paranormal yang sering membantu Pak Beye.

Tak ada satupun paranormal, orang pintar dan dukun yang tahu makna mimpi Pak Beye. Dunia paranormal menunjuk aku sebagai orang yang tahu akan makna mimpi Pak Beye. Pak Beye sendiri juga tidak memercayai omongan para dukun dan paranormal yang kelihatan merugikannya.

"Lalu apa maknanya kalau aku menikah dengan Nyi Roro Kidul?" tanya Pak Beye penasaran.

"Karena kamu dari golongan rakyat jelata asalnya, itu artinya kamu, Nak Beye, telah menjadi hamba sahaya dan budak bagi Nyi Roro Kidul!" jawabku jelas.

"Oh ya?!!" tanyanya sambil gemetaran.

"Lalu apa yang kamu lihat di Kerajaan Laut Selatan itu, Nak Beye?" tanyaku lebih lanjut sambil mengecek kebenaran ceritanya.

Lalu Pak Beye bercerita. Dia masuk ke laut selatan seolah terbang, menembus air laut dan melihat sebuah Kota Kerajaan yang sangat megah dari kejauhan. Pintu gerbangnya terbuat dari emas. Di dalam Kerajaan itu tampak banyak orang yang melakukan aktivitas mereka. Tampak tentara Kerajaan. Ada pula para pedagang dan pekerja lainnya yang melakukan aktivitasnya.

Kota itu teratur rapi dengan aneka pepohonan yang belum pernah dilihat oleh Pak Beye. Taman-taman kota bertebaran di seantero kota. Air mancur mengucur di tengah terik matahari. Kota terbagi menjadi distrik-distrik sesuai dengan peruntukannya. Ada distrik perdagangan. Distrik perkantoran dan distrik pemukiman yang teratur. Sungai-sungainya pun berair bersih dan dapat dilayari oleh perahu dan boat. Tak ada sampah dan bau di kota itu.

Sistem Transportasi di Kerajaan itu sudah sangat maju. Mass Rapid Transit (MRT), yang di Jakarta baru wacana, subway serta trem dipadu dengan bis kota mewarnai keindahan Kota Kerajaan Atlantis Selatan itu. Jakarta ketinggalan dengan Kota Kerajaan Atlantis.

"Yang paling menarik adalah para pembantu Nyi Roro Kidul semuanya lelaki. Dan anehnya banyak yang saya lihat wajah yang mirip anggota DPR di Indonesia yang menjadi pembantu rumah tangga dan budak di Kerajaan Atlantis itu!" cerita Pak Beye.

"Oh, ya?!" tanyaku kagum namun tidak kaget.

"Bahkan aku melihat Nazaruddin dan Wafid Muharrom di sana!" cerita Pak Beye.

"Ada Wa Ode Nurhayati atau nggak, Nak Beye?" tanyaku penasaran.

"Ada. Angelina Sondakh juga di sana!" cerita Pak Beye sambil gemetaran. Tanyanya:"Lalu apa maknanya semua ini?"

"Maknanya adalah ini peringatan buat Nak Beye! Itu gambaran siapa Nak Beye selama ini. Juga para koruptor. Ini peringatan. Nyi Roro Kidul itu golongan jin. Jin juga hanya mau menikah dengan manusia yang sederajat. Siapa yang menikah dengan Nyi Roro Kidul, namun tidak sederajat, maka akan dijadikan budak oleh penguasa Atlantis alias Kerajaan Laut Selatan, alias Nyi Roro Kidul!" jelasku.

Gobrak. Pak Beye roboh jatuh dari kursi goyang. Punggungku terluka.

"Niko! Niko! Bangun! Kamu berteriak-teriak!"

Aku ternyata bermimpi menjadi Pak Beye ketika duduk di kursi goyang tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun