"Papi, betapa SBY alias Susilo Bambang Yudhoyono cerdas sekali!" teriak Monahara jelita pada ayahnya, Sabung tukang adu ayam Bangkok tetangga saya.
"Hah? SBY cerdas?" balas Sabung terkejut mendengarnya.
"Dulu, ya dulu, dulu sekali tahun 2004, Presiden Megawati yang bersemboyan ‘diam adalah emas' ditelikung oleh Susilo Bambang Yudhoyono dengan 'berbicara pidato elok'. Kini delapan tahun berkuasa, artinya dua kali masa jabatan presiden Amerika Serikat, SBY justru menjadikan ‘diam adalah cara memimpin'," sahut Monahara.
"Memang bisa memimpin dengan diam?" tanya Pingkan si cantik istri Dai.
"Itulah kelebihan SBY," kata Monahara. Tambahnya: "Itulah hebatnya! Mau tahu teknik memimpin ala SBY?"
"Mauuuuu deh!"
"Nah, cara dan prinsip luar biasa dan satu-satunya presiden di dunia!"
Pertama, prinsip gelas setengah penuh sama dengan gelas setengah kosong. Ini filosofi tingkat tinggi. Makanya, bagi SBY tidak berbicara adalah berbicara. Prinsip ini bermakna bahwa tidak berbicara adalah bicara. Memilih tidak memilih adalah memilih. Jadi SBY akan ‘berbicara tanpa berbicara'. Seperti kerbau misalnya yang tidak berbicara, nah itu cara kerbau berbicara.
Kedua, prinsip leading by example. Artinya memimpin dengan memberi contoh. Karena prinsip pertama tadi maka tidak memberi contoh adalah memberi contoh. SBY tidak perlu memberi contoh dan memerintah, karena dalam benak SBY, tidak memimpin adalah cara memimpin.
Ketiga, prinsip takut adalah keberanian luar biasa. Presiden di negara manapun berani adalah hal umum. Presiden tegas adalah sudah biasa. Presiden decisive adalah biasa bagi presiden di seluruh dunia. Nah, SBY memilih keunikan yakni takut, ragu, bimbang. Perlu keberanian ekstra untuk berani ‘takut'. Makanya semua presiden di dunia pasti berani, hanya satu yang berani untuk menjadi presiden penakut; yakni SBY. Ini tentu rekor dunia.
Keempat, kepemimpinan gaya kucing. Prinsip tarik-ulur untuk melihat situasi digunakan untuk bertingkah seperti bayi. Jika sedang dibutuhkan akan jual mahal, pura-pura diam, pura-pura sibuk dan sok diperlukan, agar terlihat betapa pentingnya. Namun sesungguhnya kucing binatang pemalas. Maka ketika prinsip kucing ini dipakai maka SBY tampak selalu cantik dan bergaya yang dibuat-buat. Ini tentu gaya kepemimpinan paling baru. Banyak orang seperti serigala, macan, singa dan lain-lain. SBY kepemimpinannya genit cukup seperti kucing yang manis.